45 - Kesempatan?

2.7K 186 92
                                    

HALLO SELAMAT MALAM
PARA PECINTA FIKSI

Tanpa berbasa basi yang basi
SELANCA!

Selamat Membaca!








Sementara di sebuah warung terdapat para remaja lelaki yang masih berseragam tengah asik asik nongki sambil bercanda ria.

"Ngakak banget gue sumpah."ucap Alex tertawa ngakak, wajah nya bahkan sudah memerah.
entah apa yang sedang mereka bicarakan.

"Gue malah ngeri liat nya njir."sahut Rozer sembari meneguk minuman soda.

"Huuh, ini sih di luar galaksi."timpal Ben menggelengkan kepalanya masih tidak percaya akan kejadian di lapangan tadi.

Vano yang baru keluar dari dalam warung lantas ikut menimpali."Ini pasti ulah nya si Gilang, gak mungkin si Reza tau soal begituan."

Mereka mengangguk menyetujui ucapan Vano.
"Si Reza juga kok mau aja di suruh sama tuh anak, berjuang sih berjuang tapi tadi keliatan alay ga si? mana pantun nya pake muka datar lagi anying!"

Bukannya tertawa seperti teman-teman nya Galang malah bergidik ngeri mengingat ekspresi yang di keluarkan oleh Reza tadi. sungguh itu sangat kontras sekali dengan niat nya. karena menurut nya ekspresi sangat di butuh kan dan harus tepat dengan ucapan yang akan kita jambarkan.

"Tapi wajar sih bang Reza kan bukan pemain."ucap Ben.

Tak lama dari itu suara teriakan seseorang mengalihkan atensi semua orang.

"TOLONG GUE DI KEJAR SINGA NGAMBUK! PLEASSS HELP ME!"

"SINI LO GILANJING!"

"HUWA MAMIH!"

Teriakan saling bersautan itu berasal dari Gilang dan Reza, terlihat Reza tengah mengejar Gilang yang kini sudah memasuki warung dan bergerak lincah menghindari amukan sang singa.

"Gue hajar lo!"

Melihat teman-teman nya Gilang langsung bersembunyi di balik tubuh Morgan dan juga Vano sambil menatap Reza dengan was-was.

"Pleasss tolongin gue dari tu singa!"ucap Gilang panik melihat Reza yang semakin dekat.

"Lo berdua kenapa?"tanya Vano.

Mereka juga bisa melihat beberapa luka lebam di wajah Gilang.

"Dia udah nipu gue!"

Mata tajam Reza tak beralih menatap Gilang yang masih berlindung.

"Itu bukan salah gue, lo nya aja yang kurang pro, bukan nya baper si Oliv malah ilfil sama lo!"balas Gilang tidak terima.

Reza melotot mendengar nya."Jadi gue yang salah? gitu maksud lo hah?"

"Jelas lah!"

"Anjing!"

Dengan gerakan cepat Reza berhasil menarik Gilang bahkan dengan gerakan gesit nya itu membuat Gilang tidak dapat berkutik lagi.

"Lo yang nyaranin gue buat alay kek gitu, kalo enggak mungkin dia gak bakal ilfil sama gue sekarang."

"Terus kenapa lo mau bangke!"

Dengan kesal Reza menjambak rambut Gilang membuat sang empu berteriak.

"Ampun za ampun, botak kepala gue nanti anying!"

ALREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang