Kalian tahu akhir dari pertengkaran kemarin? kejadian itu bubar begitu saja ketika ke tiga inti Radeos tiba-tiba datang.entah dari mana mereka bisa tau yang jelas saat mendapatkan informasi tersebut, mereka langsung bergegas dan menyeret Reza pergi dari sana sebelum keadaan kian memanas, mereka tidak tidak ingin memperkeruh keadaan, dan di sinilah mereka berada.
Markas Radeos.
Tentu saja mereka kini tengah menginterogasi Reza.setelah mendengar penjelasan dari lelaki itu mereka hanya mampu menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
"Harus nya lo obrolin dulu sama kita, jangan buat tindakan sendiri kaya gitu, kalo lo di sana kenapa-napa gimana hah?"
"Lo jangan ngeremehin mereka za, mereka bisa ngelakuin apa aja sama lo!"timpal Gilang.
"Gue cuman gak mau lo semua makin terlibat dalam masala gue, sebagai ketua gue ngerasa gagal jagain anggota gue, gue muak gue mau akhirin semuanya."
"Lo pikir lo doang yang mau masalah ini selesai?kita semua juga!"Gilang menghela napas pelan sebelum kembali melanjutkan ucapannya.
"Sebenernya lo anggap kita apa sih za? kita ini sahabat! masalah lo masalah kita juga, lo gak sendiri ada kita, dan dari awal itu bukan cuman masalah lo doang itu masalah kita semua, jadi lo gak usah bertindak sendiri kayak tadi, kita semua bisa bantu lo!"
Reza yang mendengar itu hanya terdiam ia tidak tahu harus membalas apa. tapi yang jelas ia merasa beruntung mempunyai sahabat seperti mereka, sahabat yang selalu ada untuk nya.
Gilang merangkul pundak Reza."Ayo akhirin ini sama-sama!"Reza tersenyum tipis seraya mengangguk pelan.
"Inget lo gak sendiri men."ucap Galang.
"Thanks!"
"Ngemeng-ngemeng tumben omongan lo bener."ucap Galang yang sontak mendapat tatapan sinis dari sang empu.
"GINI-GINI GUE JUGA BISA SERIUS YA ANJING!"
"YA SELOW DONG KALO NGOMONG GAUSAH PAKE URAT!"balas Galang tak mau kalah, ia kan hanya bertanya apa yang salah?
"Kumaha sia we lier aing mah."dengan kompak mereka berdua memalingkan wajah masing-masing. sedangkan Reza dan Morgan hanya mampu menghela napas lelah.
"Gimana?"tanya Morgan yang di layangkan kepada Reza.
"Ck! gak gue jawab pun lo udah pasti tau jawaban nya."
Morgan terkekeh pelan."Di usir kan."
"Lo ngeledek gue?"tanya Reza ngegas.
"Bego sih."celetuk Gilang.
"Apa lo? mau marah? emang bener kan."lanjut nya saat ia mendapat tatapan tajam dari Reza.
"Sialan!"
"Gue harus gimana sekarang?"tanya Reza ia akan menyisihkan dulu rasa gengsinya.meski mereka akan menertawakannya ia tidak peduli sekarang.
"Lo mau berjuang buat dia kan?"Reza mengangguk mantap.
"Gue siap lakuin apapun buat dapetin dia!"
Lantas Gilang beralih duduk di samping Reza dan merangkulnya."lo gausah khawatir, lo punya guru."Reza menaikan sebelah alisnya tanda bertanya.
"Ada gue, Gilang tampan sang pejuang cinta yang bisa meratakan semua wanita."ucap nya bangga."gue punya seribu cara buat lo bisa milikin dia seutuhnya."
"Gimana?"
Gilang tidak menjawab lelaki itu hanya menampilkan senyum misterius nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALREZA
Teen Fiction"Za, gue suka sama lo!" -Oliv "Gue gak!"- Reza "Kalo gak suka balik ya gapapa, gue tetap petrus Sihombing sampai hati terombang-ambing!" ***** "Stop ngejar-ngejar gue, gue risih!" - Reza "Yaudah stop cakep! gue naksir!" ***** - Tetap mencintai walau...