41 - Perjuangan pertama

4.5K 192 17
                                    

"Kalo lagi gabut gini bawaannya pengen nikung pacar orang."gumam Gilang saat melihat teman-temannya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.akan tetapi lebih banyak yang tengah di mabuk asmara, seperti Gilang contohnya, cowok itu sibuk mengurusi pacar-pacar nya. Galang yang pada dasar nya seorang jomblo akut hanya bisa diam dan duduk di pojokan.

"Iya sayang malem aku ke rumah kamu, nanti kita kiss basah oke?"

"Oke sayang."

"Aku tutup dulu yah, bay baby, muwach."Ucap Gilang mengakhiri telepon nya bersama kekasihnya.

"Jijik gue denger nya."Galang bergidik ngeri melihatnya. apalagi tadi ada kalimat kiss basah, maksud nya apa coba? ia sebagai cowok polos merasa ternodai dengan kata-kata yang membuat otak nya traveling.

"Iri lo jomblo!"

"Dih siapa juga yang iri."

"Iri tuh bilang bro, makanya jomblo tuh jangan di pelihara, biar lo bisa ngerasain apa itu kiss basah sama silaturahmi bibir."cerocos Gilang.

Gilang merasa heran dengan sodara nya itu yang sampai sekarang masih betah dengan kesendiriannya, bukannya tidak laku ataupun tidak ada yang suk, tetapi cowok itu yang tidak pernah menerima perempuan mana pun.

Tapi sepertinya Gilang melupakan sesuatu.

"Bener, lo juga bisa ngerasain gimana empuk nya gunung kembar."Ucap Alex tertawa.

"Wah sesat lo!"

"Ngaca bro."lantas mereka berdua bertos dan tertawa bersama. sedangkan Galang menggelengkan kepalanya miris.

"Gini banget punya temen, setan pun tertawa melihat ini."gumam nya.

"Liat kelakuan lo berdua, gue jadi bangga sama status jomblo gue saat ini, jauh dari pikiran sesat dan maksiat, terhura banget gue sumpah!"celetuk Galang dramatis.

Sontak keduanya menghentikan tawa dan Menatap Gilang sinis."Terus yang kemarin lo nobar bokep apaan anying!"

Galang menyengir kuda."Hilap itu mah."

"Hilap tai kucing!"semprot Gilang menoyor kepala sodaranya.

"Hilap tapi di ulang teros apa-apaan!"sindir Alex membuat Galang tertawa, ia tidak menampik karena hal itu benar adanya. jangan salahkan dirinya, salahkan saja temannya yang sesat dan setan yang ada di sekelilingnya.

Puk!

"Diem-diem bae, sakit gigi lo?"ucapan itu terlontar dari mulut Gilang kepada teman triplek nya, tentu saja itu Morgan. sedari tadi lelaki itu hanya diam memainkan rubik seperti biasanya.

Dan lihat lah Morgan sama sekali tidak menjawab apapun dan hanya melirik Gilang sekilas dan kembali pada kegiatannya.

"Ngemeng-ngemeng pak bos kemana yah, tumben belum ke sini."celetuk Ben, lelaki Itu terlihat tengah mengelus kucing miliknya. kucing itu bernama Geryy dengan bulu yang berwarna putih dengan sedikit kecoklatan menambah kesan lucu. Ben memang salah satu orang penyuka kucing.

"Kenapa? kangen lo sama gue?"

"Anak ganteng kaget ya Allah!"seru Galang mengusap dadanya terkejut dengan kehadiran Reza yang tiba-tiba. entah sejak kapan lelaki itu datang, yang pasti mereka tidak ada yang menyadarinya.

Reza menaikan sebelah alis nya melihat respon mereka yang terlihat terkejut dengan kedatangannya, tapi Reza tidak terlalu memusingkannya.

Cowok itu menghempaskan tubuh ny pada sopa, hari ini cukup melelahkan untuknya.
ia baru saja selesai mengurisi adiknya yang rewel lantaran Alvin tengah sakit.
untung saja ada baby siter yang membantunya.

ALREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang