***
✶⊶⊷⊶❍ 𝐌𝐄𝐒𝐈𝐍 𝐖𝐀𝐊𝐓𝐔 ❍⊶⊶⊷✶
***
Siang ini ray dan eril tampak duduk berdampingan, eril meminta ray mengajarkannya mengenai pola presentent dan juga teman-temannya.
"Bang, ribet banget ya? Padahal kan kalau diomongin gak musti begitu"
"Iya tapi tetap aja bakal dipakai ril"
"Gak paham eril tu bang"
"Pasten Presentent sama sama P kenapa musti dibedain sih. Ini lagi pakai ekor segala, ed lah, eb lah"
"Sumpah bang eril paham ngang ngong doang" grutunya frustrasi
"Terus gimana? Kemarin ujian kok bisa jawab?"
"Kan dikasih kisi-kisi terus eril apalin, ternyata kisi-kisinya malah jadi soal ujian. Iyaudah deh dapat tuh nilai"
Ray membuang napas frustrasi, gak eril, gak reza sama saja. Mereka sama-sama sulit memahami permasalahan yang berbau bahasa inggris. Ray melihat jam, dan kini sudah masuk pukul 10.
"Ril, abang mau ke moi sebentar ya"
"Ngapain bang?"
"Eril mau ibu sembuhkan?"
Bocah itu mengangguk dengan wajah polosnya, dengan memegang buku dan juga pena.
"Nah, abang mau nyari dokter buat ibu. Tapi eril janji jangan bilang siapapun. Termasuk bang reza ya"
"Kok gitu? Terus kalau ditanyain gimana?"
"Biar suprise, kalau ditanya bilang aja abang nyari kertas foto untuk jobnya. Ntar bang reza bakal ngerti kok"
"Iyaudah deh. Jangan lama ya bang, eril takut banget"
"Iya, abang cuman sebentar kok. Ibu juga baru dikasih obat, bakalan lama tidurnya. Eril tenang aja ya"
"Oke deh" balasnya
"Oh iya kalau ada apa-apa telpn ya" seru ray sembari mengambil jaketnya
Eril mengangguk dan kembali mengolak balik bukunya, sedangkan ray langsung berjalan menelusuri lorong rumah sakit. Disisi lain reza kini baru saja pulang kerumah, setelah lembur kerja selama 30 jam.
"Bik"
"Iya mas. Ada apa?"
"Ray sama eril udah berangkat ya?"
"Loh, mereka malah ndak pulang mas. Katanya mas eril kemarin mau nginep dirumah sakit, bibi pikir mas reza juga ikutan"
"Oh, gak bi. Reza lembur dirumah sakit, pasiennya banyak banget. Ada kecelakaan juga jadi ya gitu lah"
"Yaampun mas. Iyaudah mas reza bersih-bersih aja biar nanti bibi siapin makanan ya"
"Oke bi, reza kedalam dulu ya"
"Siap mas"
Bibi Nunung langsung menyiapkan beberapa masakan, sup ayam dan ikan nila goreng dengan sambil cocolan. Bibi juga membuatkan jus apel untuk menambah stamina reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesin Waktu
Teen FictionPekenalkan dia adalah adik ku, pria hebat dengan senyuman termanis di dunia. Raganya terlihat begitu indah namun tidak dengan jiwanya. Aku membaca kisahnya didalam buku yang bertulis mesin waktu, "Sejak 15 tahun lalu, aku sudah lupa bagaimana rasany...