Bukan Soal Cinta

365 42 1
                                    

***

✶⊶⊷⊶❍ 𝐌𝐄𝐒𝐈𝐍 𝐖𝐀𝐊𝐓𝐔 ❍⊶⊶⊷✶

***

Malam ini, Reza, Ray dan Eril sedang bersiap untuk menghadiri acara makan malam yang diadakan oleh kementrian kesehatan, dengan pakaian yang tampak elegan dengan jas, eril yang semula terlihat seperti remaja malam itu justru menjadi pria dewasa.

"Widih cakep amat ril?"

"Iya dong, apalagi kalau Eril perginya bareng zero pasti lebih keren"

"Mulai, kita belum berangkat jangan bikin gue emosi ya ril" seru Reza

"Gak gitu bang, tapi emang bener kan dari pada naik mobil terus kita kenak macet, mending bareng zero sama si luxi pasti behhhh"

Ray yang melihat perdebatan antara Abang dan adik itu hanya diam sembari membaca pesan masuk dihpnya,

--------------
Message :

Maaf, kejadian tadi itu tidak sengaja, saya tidak bermaksud untuk melukai lenganmu. Jika boleh dan tidak keberatan, izinkan saya mengobati lukanya?
18.23

Tidak perlu
18.40 ✓✓
--------------

"Jadi ini mau berantem terus apa berangkat?" Pecah Ray

"Ayoo bang"

Reza menahan dirinya dan berusaha mengalah, berjalan sembari meraih kunci motor Ray, kini si bungsu kembali berulah,

"Abang bawa zero, biar bang Reza bawa si luxi sendiri"

"Lah coba itu"

"Masa yang katanya pengen jadi geng motor maunya diboceng" seru reza sembari makai jaketnya

"Makannya cari cewek bang biar gak boncengan sendiri mulu, umur udah mau kepala 3 juga"

"Ril gak boleh gitu"

"Seharusnya kamu bilang gini"

"Bang obat biar laku sebelum kepala 3 apa ya?"seru ray

"Emang dasar kutu monyet!"

Ray dan eril tertawa setelah melihat ekspresi wajah kesal Reza, gema tawa dihalaman rumah itu dapat terdengar begitu ramai.

Berjalan beriringan, Ray dan eril menggunakan zero motor dengan merek Yamaha ZX-10R sedangkan Reza menggunakan Luxi si carbo Kawasaki Ninja H2.

Segerombolan wanita muda saling berbisik setelah melihat ketiga pria ini masuk kearea ballroom hotel.

"Bang, itu cewek kenapa pada ngeliatin kita sih?" Tanya Eril

"Udah biarin" balas Ray

Reza yang jalan memimpin pun akhirnya bersalaman dengan salah satu rektor dari universitas Indonesia.

"Ini adik saya pak"

"Ini Ray dan ini si bungsu eril"

Acara berlangsung cukup lama, sampai akhirnya mereka menikmati makan malam bersama.

"Bang, kenapa gak ngajak kak Jihan sih?"

Mesin WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang