18/7

150 17 0
                                    

ɢᴏʀᴇsᴀɴ ʙᴏᴍ ᴡᴀᴋᴛᴜ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ɢᴏʀᴇsᴀɴ ʙᴏᴍ ᴡᴀᴋᴛᴜ

"𝑲𝒆𝒎𝒂𝒕𝒊𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏" 𝑅𝑎𝑦𝑎𝑛𝑧𝑎 𝐷𝑒 𝑀𝑎𝑙𝑖𝑘

✶⊶⊷⊶❍ 𝐌𝐄𝐒𝐈𝐍 𝐖𝐀𝐊𝐓𝐔 ❍⊶⊶⊷✶

***

Pagi ini tepat dihari Sabtu siang, hao taman eril tiba-tiba berlari dan berteriak begitu keras didepan rumahnya.

"Eril, Erillll"

"Oi, gue udah bawa"

"Astaga"serunya tiba-tiba kaget

Reza berdiri dengan tangan dilipat tepat didepan pintu rumahnya, hao yang melihat terkejut bukan main.

"Ada apa?"

"Ah, itu. Ini,"

"Kamu datang kesini bukannya salam malah teriak-teriak kayak penagih utang aja, masuk"seru Reza

"Maaf bang hehe, terlalu bersemangat soalnya-"

Hao tiba-tiba menggantung kalimatnya ketika melihat ruang tengah kini sudah ada eril, Mala, Malik, Reyhan dan juga Ray.

Kakinya tiba-tiba melemas dan membuatnya teduduk disana,

"Oi! Ngapain lo ngesot disono, sini bego"teriak Reyhan

"I-itu bang Ray?"

Ray yang merasa namanya dipanggil pun bingung,

"G-gue lagi mimpi ini pasti"serunya sambil mencubit tangannya

"Tapi kok sakit"

"Lu cubit sampe tangan lo putus juga gak akan berubah, sini!"seru Reza

Ray yang melihat hanya tersenyum simpul begitu juga yang lain tampak menertawakan kelakuan Hao.

"Sumpah, gue kesini bareng pengacara buat abang lo anjir"

"Ha?" Seru eril bingung

Disela mereka bingung, pengacara tersebut masuk dengan pakaian layaknya seorang pengacara dengan tas hitam ditangan kanannya.

"Permisi, mas hao"

Mesin WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang