***
✶⊶⊷⊶❍ 𝐌𝐄𝐒𝐈𝐍 𝐖𝐀𝐊𝐓𝐔 ❍⊶⊶⊷✶
***
Suasana malam ini sedikit berbeda, Reza sudah pulang sejak sore bahkan jauh lebih dulu, tapi sejak tadi dia tidak tampak keluar kamar.
"Bang"
"Bang Reza didalam?"
"Eril boleh masuk gak?"
Crek~
Suara pintu dibuka dan sosok Reza tampak didepan pintu dengan kaos hitam dan celana pendeknya. Eril masuk dan Reza kembali mengunci pintu lantas duduk didepan meja kerjanya.
"Bang, Abang gak makan?"
"Gue gak laper"
"Hm"
Eril berjalan kearah balkon kamar Reza dan terlihat bulan dan bintang yang menyinari langit malam ini, Eril mengacungkan jari telunjuknya seakan-akan menggambarkan sesuatu, dan tampak senyuman terukir dibibir ranumnya.
Reza yang melihat pun ikut berjalan kearah balkon,
"Papa pasti disana ya bang?"
"Hm"
"Bang"
"Cara biar mimpiin papa gimana sih?"
"Eril pengen deh ketemu papa walaupun dimimpi"
Tidak ada respon apapun, Reza memang sulit menempatkan jawaban jika situasinya seperti ini,
"Bang"
"Kalau Eril bikin surat pakai pesawat-pesawatan kira-kira suratnya bakalan sampai ke papa disana gak ya?"
"Sampai kok" balasnya
"Emang dilangit ada kurir bang?"
"Ada, kurirnya spesial dan digaji mahal"
"Kalau gitu eril gak mau jadi pilot deh bang, eril mau jadi kurir paket ke akhirat aja"
"Gak gitu ril"
"Ih kenapa?"
"Kurir akhirat itu ada seleksinya dan salah satunya itu eril gak bisa penuhin"
"Jadi kurir aja pakai seleksi ya bang"
"Iyaa"
"Hm, kalau tukang es nutrisari ada gak bang?"
Pertanyaan random terus keluar dari mulut eril, dan Reza hanya mampu menjawab dengan sabar setiap pertanyaan konyolnya. Eril bukan pria remaja yang terlalu polos, tapi ada banyak hal yang dia tidak ingin tau dan membuatnya jauh terlihat seperti anak baru lahir.
Suara mouse tampak menyuarai ruangan, Ray tampak asik mengotak atik foto dihadapannya.
(Message)
Malikiri
onlineRay
Masih idup gak?
Gue nyontek makalah lu dong
✉️ Nyontek Matanya Bintitan
✓✓Lo ikhlas gak njing?
Ya
✓✓Gak jadi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesin Waktu
Novela JuvenilPekenalkan dia adalah adik ku, pria hebat dengan senyuman termanis di dunia. Raganya terlihat begitu indah namun tidak dengan jiwanya. Aku membaca kisahnya didalam buku yang bertulis mesin waktu, "Sejak 15 tahun lalu, aku sudah lupa bagaimana rasany...