mama khawatir

91 14 0
                                    

Hari ini benar-benar Tidak sesuai ekspektasi Jaehyun. Lucas benar-benar menunjukkan sisi posesifnya begitu juga Kun yang mulai tidak bisa mengontrol diri untuk tidak mengeluarkan sisi yang coba dihilangkannya itu. Setidaknya untuk selama liburan ini saja.

Kun sebenarnya tidak ingin membuat jarak antara Sefia dengan mereka tapi lagi-lagi yang namanya refleks tentu saja tidak bisa di duga.

Seperti saat Sefia kedinginan setelah main arung jeram hingga bajunya basah total, Kun sadar ketiga saudara itu mencoba mendekat tapi dia langsung menarik cepat Sefia kedalam pelukannya. Tidak tega rasanya dia kalau adik kesayangannya itu disentuh orang lain selain dia dan keluarganya tentunya.

Keluarga? Bukankah mereka semua keluarga? Yah, bisa di bayangkan lah. Mereka baru saling kenal dan selama ini Sefia tidak bersama mereka. Satu lagi. Kun sadar secara hukum mereka termasuk bukan keluarga karena Sefia ada di pihak keluarga ibu berbeda dengan Sania yang ada di pihak keluarga ayah yang tentunya hukum menyatakan mereka dan Sania keluarga. Tapi tidak dengan Sefia.

Kun juga mulai merasakan tatapan ketiga pria itu sangat berbeda ke Sefia setiap saat dia memergokinya. Jika saja Sefia tidak cerita dimintai tolong oleh mama Tias nya, mungkin Kun sudah tidak mendukung acara ini. Lagipula, semakin cepat mereka membaur dengan Sania, semakin cepat juga Sefia selesai dengan janjinya. Itu kenapa sesekali Kun sering memberikan dorongan pada mereka untuk melakukan hal-hal kecil pada Sania.

Seperti ketika naik ATV di awal, Jaehyun bersama Sania. Flying fox dengan Mingyu karena Sania sedikit ketakutan. Dan satu boat dengan ketiga kakaknya itu saat rafting. Terlihat juga mereka mulai mengajak bicara Sania walaupun hanya sekedar bertanya “apa kamu baik-baik saja?”.

Simple tapi itu cukup untuk menjadi awal semuanya. 

Selesai makan malam, Sefia langsung mengajak Sania ke atas karena terlihat jelas saudarinya itu sudah sangat mengantuk. Jadi dia mau menidurkannya dulu. Siapa tau dia juga bisa ketiduran kalau beruntung. Karena memang Sefia yang biasa tidak tahu diam juga akan terbiasa melakukan kegiatan seperti ini.

Hp Kun berdering mengalihkan atensi semua orang yang sedang bersantai di lantai dua itu.

“siapa ge?” tanya Lucas penasaran.

“tante Clara...”

Kun segera mengangkat panggilan video dari mama si kembar itu.

“Halo Tante...”

“Halo Kun. Sayang, Sefia dan Sania ada disana? Kenapa Sefia gak angkat telfon Tante ya?”

Jelas dari suaranya Clara sangat khawatir. Terutama pada Sefia. Karena dia satu-satunya yang dimiliki oleh Clara. Dia satu-satunya yang bisa membuat Clara siap meninggalkan dan mengorbankan apapun untuk putrinya itu. Kun ge teringat sesuatu dan tersenyum.

“Iya Tante. Tadi batre hp Sefia habis. Mungkin sekarang masih dicharger dan dimatikan. Tante tenang saja, mereka baik-baik aja kok. Baru aja mereka istirahat...”

“Syukurlah kalau begitu. Tante bisa tenang sedikit. Kun, Tante titip Sefia disana sama Lucas juga bilang Tante minta tolong. Kamu tau kondisi adikmu itu sedang tidak aman. Tante rada was-was juga dengannya...”

Sontak saja itu membuat Eunwoo, Jaehyun dan Mingyu saling menoleh kebingungan dengan maksud Clara. Ucapannya rasanya tidak ada bedanya dengan apa yang Suho katakan sebelumnya. Hal buruk apa yang sedang sedang terjadi pada Sefia? Seandainya mereka tahu, mereka kan juga bisa membantu sebisa mereka.

Lucas segera turun dari ayunannya dan mendekat ke arah kamera.

“siap Tante, tenang saja. Sefia aman dengan kami. Dia gak akan lepas dari pengawasan!”

Jawaban Lucas membuat Jaehyun berdecih pelan.

“Kemarin saja anaknya sampai bisa kabur ke kantor. Gimana bisa dipercaya coba?”

“Iya sudah, Tante percaya dengan kalian. Baik-baik disana ya! Nikmati liburan kalian Tante tutup dulu...”

“Iya Tante...”

“dada Tante cantikku!!”

Ucapan Lucas membuat Clara tertawa sampai akhirnya panggilannya berakhir.

Lucas memang dekat dengan Clara. Clara juga lah yang membantu lucas bisa menjadi model majalah saat ini. Sebenarnya Sefia juga sudah terjun ke dunia modeling hanya saja dia belum seserius Lucas karena dia masih sekolah. Masih ada batasan-batasan pakaian yang diizinkan mamanya untuk digunakan Sefia melakukan foto shoot karena itu Sefia Tidak terlalu sering mengambil job.

“Kalau kalian tidak keberatan, bisakah kalian menceritakan. Ada masalah apa sebenarnya. Kenapa sepertinya Tante Clara, dan paman Suho seakan mengkhawatirkan sesuatu pada Sefia?”

Pertanyaan Eunwoo tentu membuat Kun dan Lucas saling melempar pandangan. Mereka fikir Sefia sudah menceritakan pada keluarga papanya itu. Tapi sepertinya mereka salah total. Anak itu masih pilih diam begitu juga artinya mama Clara yang tidak menceritakan pada mantan suaminya.

“Kalian ceritakan saja pada kami. Kami pasti akan membantu kalian semaksimal mungkin. Sefia juga anak dari papa kami dan kesayangan mama kami. Jika terjadi sesuatu padanya, mama pasti juga akan sedih...”

Lucas menengok ke arah Kun dan membuat Kun menghela nafas panjang.

“maaf. Tapi kami tidak bisa menceritakannya. Kami tidak bisa menceritakan jika dia saja menolak untuk membicarakannya...”

“tapi kan—”

“kalau kalian ingin tahu. Bujuk saja dia untuk bicara sendiri. Kami tidak mau dia membenci kami hanya karena menceritakan masalahnya pada orang lain tanpa izinnya...”

Kun naik ke atas ranjang dan berbaring memejamkan mata begitu juga dengan Lucas yang segera kembali ke ayunannya.
Ketiga pria itu pun hanya bisa menghela nafas pasrah. Tidak ada jawaban yang mereka dapatkan dari siapapun.

“apa yang terjadi padamu, Sefia?”
.
.
.
.
.

Different (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang