Mereka hampir tiba di gerbang sekolah saat terdengar suara Soobin memanggil Sefia. Mereka berdua pun menoleh dan membuat Jaehyun yang sudah menunggu mengerutkan alisnya.
Andai saja yang dipanggil nama Sania, mungkin dia santai saja.
Soobin tiba dihadapan mereka sambil tersenyum lebar dengan rambutnya yang biasanya menutup kening jadi berantakan karena berlari.“Kenapa Bin?”
“Sorry,lupa tadi. Bisa Dateng gak ke acara ulang tahunku nanti sore?” tanya Soobin menoleh pada keduanya bergantian.
Sania dan Sefia saling menlempar pandangan.
“Sania,bisa. Tapi maaf,aku ada acara juga nanti sore...”
Wajah Soobin berubah sedikit kecewa.
“Aahh...gitu ya. Sania,kalau gitu nanti Dateng ya? Aku share nanti alamatnya...”
Sania mengangguk dan tersenyum.
“i-iya Bin. Aku pasti Dateng kok...”
Soobin mengangguk tersenyum.
“thanks ya San...”
“Sekali lagi, sorry ya Bin...”
Pria itu tersenyum ke arah Sefia dan lagi-lagi tangannya reflek mengusap pelan rambut gadis itu.
“Gapapa...aku juga bikin acaranya dadakan...”
“Ehem...”
Suara deheman membuat ketiga remaja itu menoleh dan terlihatlah Jaehyun yang sudah berdiri dibelakang kedua gadis itu.
“Iya udah, kita balik dulu ya. Bye Bin...”
“Bye...”
Sania dan Sefia berbalik ke arah mobil sementara Soobin bisa melihat tangan Jaehyun yang mengusap pelan rambut Sefia sambil menatapnya dalam.
“Bukannya mereka saudara ya?”
Sania dan Jaehyun duduk sambil menunggu Sefia mencoba gaun pilihan mereka. Iya, mereka mengusulkan gaun yang berbeda jadi Sefia harus mencoba pilihan mereka dan akan memilih yang mana nyaman untuknya.
Sania melirik ke arah Jaehyun yang duduk tegap disebelahnya sambil mengecek hpnya. Biasa,pak boss ngecek laporan email.
“kapan kak Jaehyun mau nembak Sefia?”
Sontak saja pertanyaan Sania membuat Jaehyun kaget gelagapan. Bagaimana adiknya itu bisa tahu? Apa dari mamanya? Gak mungkin. Dia yakin kalau mamanya bukan type orang yang seperti itu.
“ap-apa maksudmu, San?” dia tetap berusaha mengelak takutnya niat Sania Cuma bercanda atau meledeknya saja karena sudah mengajak Sefia ke acara penting kantornya.
“kak Jaehyun tau apa yang aku bicarakan. Kak jae suka kan sama Sefia?”
Jaehyun menelan ludah kasar. Apa semudah itu orang bisa menebak perasaannya? Tapi kenapa kedua saudaranya yang paling dekat dengannya malah terlihat cuek saja?
“jangan bilang ke siapa-siapa...”
Sania tersenyum dan mengangguk pelan.
“Aku setuju kalau kalian pacaran...”
Jaehyun menoleh. Entah dia harus kaget, senang atau bagaimana. Dia juga bingung sekarang. Masalahnya yang bicara adalah kembarannya gadis yang dia sukai.
“kak Jae baik ke Sefia. Perhatian, selalu ada, selalu mengutamakan Sefia. Aku rasa,kak Jaehyun bisa bahagiain dia nanti...”
Jaehyun menghela nafas panjang.
“andai masalahnya bisa semudah itu diselesaikan. Kamu faham kan?”
Sania mengangguk lagi.
“Pasti masalah kondisi keluarga kita,kan?”
Jaehyun mengangguk pelan mengakui itu. Namun atensinya kembali teralihkan saat mendengar suara tawa Sania.
“Kenapa?”
“Gapapa...lucu aja. Kalian kan gak sedarah. Kalian juga beda keluarga secara hukum...”
Jaehyun mengerutkan alisnya belum bisa menangkap apa yang dimaksud oleh Sania.
“Maksudmu bagaimana, San? Beda keluarga secara hukum?”
“iya... Jadi kalau semisal kalian memang berjodoh nih, kalian masih bisa menikah secara sah. Karena kan nama Sefia gak ada dalam kartu keluarga kita. Cuma ada namaku aja. Lagian yah, ada agama lain yang malah membolehkan saudara sepupu buat menikah selagi garis keturunannya masih agak jauh. Terus kenapa kalian yang jelas-jelas beda segalanya malah gak bisa?”
Mata pria itu membulat dan berkaca-kaca. Dia baru tahu akan itu, sejujurnya. Karena memang sejak Bram dan Tias menikah, dia belum pernah melihat kartu keluarga mereka. Sedangkan Sania pasti pernah melihatnya karena untuk keperluan disekolah biasanya.
Tapi wajahnya kembali murung saat mengingat masalah yang lain.
“Masih ada masalah lain. Papa? Keluarga yang lain? Apa mereka mengizinkan? Dan, paling penting. Apa Sefia juga merasakan yang sama? Atau perasaan ini hanya bertepuk sebelah tangan?”
Sania mengangguk pelan. Diakuinya Sefia memang cenderung keras hati dalam hal itu. Buktinya dia sudah berdiskusi sebelumnya namun saudarinya itu nampak acuh. Apa mungkin karena dia pernah patah hati?
.
.
..
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (✓)
RandomSefia. gadis dengan sejuta pesona dan keunikan itu ternyata juga menyimpan rahasia besar yang sangat sulit ditebak oleh orang lain. apa rahasia itu? dan bagaimana dia bisa membuat semua hal berubah dengan mudah? (Lengkap)