tunggu

81 10 1
                                    

Bel pintu berbunyi dan Lucas langsung segera membuka pintu apartemennya menampilkan Jaehyun yang tersenyum dengan gagah dilengkapi setelan jas yang didominasi berwarna putih.

“kamu mau mengajak adikku keluar untuk acara kantor atau untuk menikah?”

Kun yang masih duduk di sofa sambil membaca buku langsung tertawa dan menggeleng pelan sementara Jaehyun jadi salah tingkah dibuatnya.

“Masuklah Jae. Sefia masih di kamar. Sebentar lagi dia akan siap...”

Lucas menyingkirkan tubuh nya memberi jalan untuk Jaehyun masuk dan mereka berdua pun duduk menemani Kun di sofa. Kun melirik Jaehyun sambil tersenyum.

“Lucas memang tidak salah. Kamu memang terlihat seperti pengantin pria daripada orang yang akan datang ke acara kantor...”

Jaehyun terkekeh malu sambil mengusap tengkuknya. Telinganya sudah memerah karena malu.

“untung saja kamu tampan. Kalau tidak,aku tidak akan mengizinkan adikku untuk menemanimu...” sambung Lukas yang menyenderkan badannya ke sofa dengan kaki terlentang ke bawah meja.

“adikku itu spesial. Tidak boleh keluar dengan orang sembarangan. Dia kami jaga bagaikan vas Qianlong dan tidak bisa ditukarkan dengan apapun. Jadi jangan macam-macam dengannya. Kamu dengar itu!” ucap Lucas dengan santai namun jelas itu sebuah peringatan.

“hhmm...aku akan menjaganya dengan baik. Kalian bisa percayakan padaku...” jawab Jaehyun dengan suara mantap khas baritonnya.

“ini pertama setelah sekian lama dia meminta izin keluar dengan pria. Kami mengizinkannya karena kami senang dia mau menerima ajakan mendatangi acara seperti itu setelah menolak banyak pria...”

Kun melirik ke arah Jaehyun ingin melihat bagaimana ekspresinya selanjutnya. Dan benar saja, Jaehyun terlihat sedikit berfikir sesuatu yang lagi-lagi membuat Kun harus menahan senyumnya. Ketara sekali baginya melihat wajah Jaehyun yang selalu saja gusar mendengar mengenai pria disekitar Sefia.

“Apa dulu dia pernah juga keluar bersama pria? Apa itu kekasihnya?”

Lucas berdecih sambil menggeleng pelan melirik ke arah Kun yang tersenyum simpul. Namun pertanyaan Jaehyun sama sekali tidak ada yang menjawab sampai akhirnya wajah gusar itu berubah tegang saat mendengar suara pintu terbuka di belakangnya.

Mereka bertiga pun menoleh kompak. Mata Jaehyun seakan terhipnotis melihat gadis muda yang tadi pagi terlihat berseragam imut, ataupun yang biasanya berpakaian tomboi, kini benar-benar terlihat sangat anggun dan dewasa.

Dengan rambut terurai namun dibagian sebelahnya dijepit hingga menampilkan leher jenjang putih susunya. Makeup natural namun nampak sempurna melengkapi gaun putih lengan renda hampir sesiku yang digunakannya membuat Jaehyun tidak bisa berkata-kata lagi. Sangat sempurna dimatanya.

“Sekarang aku makin yakin kalau kalian akan pergi ke tempat pemberkatan bukan ke acara kantor...”

Lucas dan Kun saling menoleh dan menahan tawanya yang dibalas dengan kesal dari Sefia.

“Iya. Dan setelah aku menikah aku tidak akan menemui Gege lagi. Baru Gege tahu rasa!”

Mendengar hal itu Lucas langsung bangkit menuju adiknya dan segera memeluknya.

“Gege bercanda sayang. Lagipula, siapa yang akan mengizinkanmu menikah. Tidak sebelum pendidikanmu selesai...” rayu Lucas.

“dan itupun kalau kamu menemukan pria yang siap bersabar menghadapi tingkahmu itu. Jaehyun, pergilah sebelum terlambat. Kalau tidak, Lucas bisa berubah pikiran dan akan mengunci adiknya di dalam kamar...” canda Kun sambil melihat Lucas yang tak melepas pelukannya pada Sefia.

Different (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang