Canggung. Itulah yang mereka rasakan saat ini. Mereka duduk di sisi ranjang yang berbeda sambil memainkan jari masing-masing. Bahkan si aktif Sefia pun tidak lagi punya topik untuk dijadikan bahan obrolan. Ya, gimana yah. Masak ngobrol masalah planet Pluto yang dikeluarkan dari bagian planet tata Surya di malam pengantin mereka.
Sefia melirik ke arah Jaehyun yang terlihat sama bingungnya dengannya.Oke lah, bertahun-tahun mereka pacaran memang belum pernah melakukan hal lebih selain pelukan, cipika-cipiki atau berpegangan tangan. Itu semua karena ulah saudara-saudari mereka yang seakan selalu merecoki mereka. Bahkan mereka belum pernah benar-benar dating berdua karena selalu saja ada obat nyamuk yang ingin ikut. Terkutuk lah orang-orang itu hingga membuat sepasang pengantin baru ini bahkan tidak tahu harus melakukan apa.
"Eemmm...kak Jae. Aku...aku mau bikin susu hangat. Kak Jae mau juga?"
Akhirnya Sefia memberanikan diri membuka percakapan. Masa bodo lah soal malu belakangan. Toh dia sedang bersama pria yang akan seumur hidup bersamanya.
"Hhmmm?? Bo-boleh...boleh sayang..."
Ingin sekali rasanya Jaehyun membenturkan kepalanya ke dinding sekarang juga. Bertahun-tahun dia tidak berani melakukan hal yang lebih pada Sefia dan sampai sekarang pun tetap dia tidak berani melakukannya. Bahkan ketika diatas altar setelah pengucapan janji suci, saking gugupnya dia malah mencium kening Sefia bukannya bibirnya sesuai dengan ucapan pendeta.
Dia benar-benar menjaga sefia, sama sekali tidak mau merusaknya. Tapi sekarang dia malah takut bahkan untuk menyentuhnya saja.
"Iya udah, aku ke dapur dulu..."
Gadis itu bangkit dan hendak membuka pintu sampai akhirnya tindakannya terhenti saat mendengar suara panggilan.
"Sefia..."
Suara lembut namun berat khas Jaehyun langsung membuat bulu kuduk Sefia berdiri. Ada apa dengannya hari ini? Dia sendiri tidak tahu. Padahal biasanya Jaehyun memanggilnya dengan suara berbisik di dekat telinganya pun dia sudah kebal. Tapi ada apa dengan malam ini?
Belum juga tubuhnya terbiasa dengan suara itu, Sefia sudah merasakan deru nafas yang menerpa lehernya yang terbuka karena rambutnya yang dia ikat menggulung. Satu tangan besar berotot melingkar di pinggangnya dan satu lagi merayap ke tangannya yang sudah berada di gagang pintu lalu menggenggamnya pelan.
Tanpa ada suara lagi, ciuman hangat mendarat di leher putihnya menyalurkan rasa seperti tersetrum keseluruh tubuhnya. Jaehyun menarik tangan Sefia dari gagang pintu ke depan dadanya dan memeluknya erat sambil terus menciumi lehernya membuat Sefia memejamkan matanya.
Kini ciuman itu naik ke telinganya dan berubah menjadi lumayan kecil pada daun telinga gadis itu membuatnya makin bergidik namun dengan sensasi yang berbeda.
"Aku mencintaimu..."
Akhirnya suara itu terselip diantara lumatan kecil yang dilakukan Jaehyun dibarengi dengan memutar tubuh Sefia menghadap padanya. Satu tangannya masih setia melingkar di pinggang mantan kekasih yang sudah sah menjadi pendampingnya sehidup semati itu.Masih dengan mata terpejam, Jaehyun mengusap pelan pipi Sefia dan mulai mendekatkan bibir mereka hingga benda kenyal dan lembut itu kini saling bersentuhan membuat sensasi yang lebih gila lagi bagi mereka.
Sefia membuka matanya dan merekapun saling bertatapan di tengah sentuhan antara bibir satu sama lain. Sorot mata tajam Jaehyun berlawanan dengan sorot mata cantik Sefia. Jantung mereka berseru cepat seakan sedang mengikuti lari maraton tingkat provinsi.
Jaehyun mulai memberanikan diri melumat bibir bawah Sefia dan membuat mata gadis itu kembali terpejam. Tanpa sadar tangannya kini sudah merambat ke dada bidang Jaehyun lalu naik ke bahunya yang diakhiri remasan kecil disana membuat Jaehyun makin terpancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (✓)
De TodoSefia. gadis dengan sejuta pesona dan keunikan itu ternyata juga menyimpan rahasia besar yang sangat sulit ditebak oleh orang lain. apa rahasia itu? dan bagaimana dia bisa membuat semua hal berubah dengan mudah? (Lengkap)