teman baru?

87 13 0
                                    

Sefia mengambil jaket yang sudah kering di jemuran. Dengan senyum sumbringah dia membawa jaket itu masuk kedalam penginapan.

“Jaket itu sudah sangat lusuh. Kenapa kamu masih memakainya?” tanya Eunwoo membuat Sefia kaget.

“aku kira kak Eunwoo ikut mereka jalan-jalan tadi...”

“Aku kembali lagi karena bosan...”

Eunwoo mengalihkan pandangannya ke jaket di tangan Sefia.

“bagaimana kalau nanti kita beli jaket yang baru?”

Sefia menggeleng tersenyum sambil mengeratkan tangannya pada jaketnya.

“jaket ini punya seribu satu cerita. Jadi ini spesial!” Jawab gadis itu sambil menempelkan jaketnya pada wajahnya penuh sayang kembali membuat Eunwoo tersenyum gemas.

“kamu sangat suka memakai barang lama. Setia sekali kamu dengan barang-barangmu...”

“tentu. Aku orangnya setia. Teruji klinis!”

Keduanya tertawa bersama sampai akhirnya mereka mendengar suara teriakan seseorang.
Kompak mereka saling menoleh dan berlari keluar mencari sumber suara dan ternyata ada seorang anak laki-laki yang sepertinya terjerembab disebelah penginapan mereka.

Sefia tertawa melihat anak itu meringis membuat sikorban menoleh dan terkekeh malu.

“Selamat siang...” ucapnya menutupi rasa malunya karena tidak tahu harus bicara apa lagi. Eunwoo juga hanya bisa menggeleng pelan.

Memang kondisi tanah disana tidak rata dan beberapa bagian tanah cenderung miring jadi harus berhati-hati jika malam gelap. Tapi itu masih terang bagaimana anak itu bisa terjatuh kesana?

“sakit? Makanya kalau jalan lihat jalannya bukan hpnya! Sini aku bantu...”

Sefia mengulurkan tangannya ke anak laki-laki itu sementara Eunwoo memegang tangan Sefia yang lain takut-takut dia kehilangan keseimbangan dan ikut terjatuh.

Anak laki-laki itu meraih tangan Sefia dan naik ke bagian yang bertanah rata. Anak itu masih tersipu malu atas kesalahannya sendiri sampai tidak sadar kalau Sefia memperhatikan tangannya.

“Sikumu Berdarah. Tunggu disini...!”

“eh tunggu...!!”

Sefia abai dan berlari ke dalam penginapan lalu datang lagi dengan membawa kotak p3k ukuran sedang dan sebotol air.

“sini...!!”

Ditariknya tangan anak itu ke tempat duduk terdekat lalu menyiram lukanya hingga membuat anak itu sedikit meringis.

“tahan sedikit...” ucap Eunwoo menenangkan.

Sefia mulai mengobati luka anak itu dan tanpa sadar anak itu terus memperhatikan gerak gerik Sefia.

“sudah selesai. Besok-besok kalau mau jatuh, cari tempat yang lebih curam biar greget!” ledek Sefia sambil tertawa sementara anak laki-laki itu memandangnya penuh tanya.

Dia merasa tidak asing dengan gadis yang sedang menertawakannya itu.

“Aku seperti pernah melihatmu sebelumnya. Tapi dimana ya?” anak itu mencoba mengingat kembali dengan wajah polosnya membuat Sefia tersenyum simpul.

“Hhmmm... Kamu anak yang kejebak di tengah tawuran itu,kan?”
Soobin langsung ingat dan tertawa malu.

“ah...lagi-lagi kamu membantuku. Aku malah belum berterimakasih tentang bantuan kemarin...”

Eunwoo yang melihat itu cukup kaget. Ternyata Sefia bisa membuat orang mengenalnya tanpa harus tahu namanya. Luar biasa baginya.

“itu bukan masalah..lagipula, wajahmu terlihat lucu sekali waktu ketakutan...”

Different (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang