3 Tahun Kemudian
Terlihat seorang pria yang tengah meramu obat untuk pasiennya. Dan terdengar bunyi kegaduhan di ruangan tersebut.
Brukk...
"Ya ampun Gajendra, apa yang kau lakukan ngger?" Pria itu adalah Tarachandra yang kini menjadi seorang tabib di daerah Lasem.
Ia membesarkan putranya seorang dan melarikan dirinya serta mengubah namanya menjadi Tabib yang bernama Rajendra Charika. Sebulan setelah meninggalnya Maya ia memboyong putranya menuju daerah Lasem yang jauh dari hiruk pikuk kerajaan Daha.
"Mpu, putrane panjenengan ganteng sanget," ujar seorang pasiennya.
"Maturnuwun," balas Tarachandra.
"Sayang sekali pria duda tampan seperti anda ini harus terus melajang, anda juga harus mencari istri untuk merawat anda dan anak anda," ujar pasien itu.
"Saya bisa merawat diri dan anak saya sendiri, terimakasih atas perhatian anda," balas Tarachandra sembari tersenyum dengan lembut.
"Sungguh beruntung wanita yang anda cintai itu."
Tarachandra hanya bisa tersenyum, ia meletakkan putranya di meja tempatnya meracik ramuan dan ia melanjutkan pekerjaannya.
***
2022
Jleb....
Maya berteriak kesakitan kita benda tajam itu berhasil menembus perutnya. Ia merintih dan menangis karena merasakan sakit, sedih dan bingung secara bersamaan. Lalu, ia melihat sosok Tarachandra datang dan menggenggam erat kedua tangannya. Setelah itu semuanya terasa begitu gelap dan sesak. Maya merasa sangat kebingungan.
Dari kejauhan ia mendengar suara adiknya yang mencoba membangunkannya
"Mbak, bangun mbak."
"Hua!" Maya berteriak dengan kencang. Ia terkejut melihat sekelilingnya, ia melihat adik dan ibunya yang nampak begitu khawatir.
"Kamu kenapa? Mimpi buruk?" Tanya ibu pada Maya.
"Iya, mbak aneh ih. Mbak tidur sambil nangis dan teriak manggil Chandra-Chandra gitu," ucap adiknya.
Maya merasa mimpi itu terasa sangat nyata dan begitu panjang. Ia juga merasa sangat bingung , jadi semua yang ia alami selama ini adalah mimpi? Namun, mimpi itu sangatlah nyata. Dalam mimpi itu ia merasakan kebahagiaan dan kesedihan, ia juga masih bisa merasakan sakit pada perutnya yang terasa seperti ditusuk pedang tajam.
"Wis ndang bangun,kamu mau nganterin adikmu ke candi bajang ratu to?" Ucap sang ibu.
"Loh kan udah dari sana?"
"Ngawur kamu, kan hari ini jadwalnya."
Maya merasakan de javu ia masih mencoba mencerna segala sesuatu yang ada di dalam mimpinya. Ketika adik dan ibunya pergi keluar dari kamarnya, ia menangis karena harus berpisah dengan Tarachandra.
"Sepertinya itu bukan mimpi biasa," lirih Maya di sela tangisannya.
Setelah puas menangis Maya segera bersiap diri untuk mengantarkan adiknya melakukan perjalanan study tour menuju Candi Bajang Ratu. Dimana dalam mimpinya candi ini menjadi gerbang yang menghubungkannya dengan Tarachandra di masa lalu.
Rombongan bus yang ditumpangi Maya telah tiba di tempat parkir Candi Bajang Ratu. Maya turun dengan hati-hati dari bus, ia melihat adiknya yang berada dalam rombongan sudah terlebih dulu turun dari bus. Lalu ia dihampiri oleh salah satu guru yang mengajar di sekolah adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA : The Eternal Love [Majapahit]
Historical FictionRevisi!! Mohon maaf jika ada beberapa part yg berantakan. "Ratusan purnama telah aku lewati, ratusan perpisahan telah aku alami, namun dari sekian lamanya menjalani hidup yang menyakitkan, kaulah yang paling kudambakan." - Tarachandra Utpala Latar...