Apa kabar?
Udah berapa minggu gak nyentuh draft, akhirnya hari ini nyoba ngetik sambil rehat bentar dari nulis artikel. Mumpung draft ini awalnya udah 700 words :]
happy reading~
***
Farel menyelimuti tubuh Bella dengan jaket yang ia miliki. Namun tepat setelah mereka bertatapan, Bella tiba-tiba memalingkan wajah. Cewek itu berjalan melewati Farel begitu saja tanpa mengucapkan apapun.
"Hey..." panggil Farel sambil menatap tidak percaya. Bisa-bisanya Bella meninggalkan Farel begitu saja?
"Bella," panggilnya sekali lagi. "Lo gak mau ngomong makasih, gitu?"
Tanpa menanggapi Farel sesuai dengan keinginan cowok itu, Bella terus menjauh sambil menggenggam erat jaket Farel yang kini menyelimuti tubuhnya. Bella tidak ingin terlihat berinteraksi dengan Farel, namun juga tidak bisa mengembalikan jaket ini begitu saja.
Bella berjalan dengan tergesa-gesa hingga sampai di belakang gedung olahraga yang sepi. Jantungnya masih terasa berdetak dengan begitu kencang. Malu, marah, sekaligus rasa kesal mengerumuni pikiran karena tubuhnya sempat jadi tontonan banyak orang.
Bella takut pada sejauh mana pikiran cowok-cowok yang menatapnya tadi berkelana. Atau hal lebih parah seperti menjadikannya objek fantasi untuk hal aneh.
Bagaimana cara Bella bisa menebalkan wajah saat datang ke sekolah esok hari dan menganggap hal barusan tidak pernah terjadi?
Bella tidak mengira hidupnya tidak bisa lebih sial daripada sebelumnya.
Decakan kesal keluar dari mulut Bella begitu sadar bahwa perundungan yang Chia lakukan secara langsung tadi karena ada yang menyebarkan tentang Bella yang sempat berduaan dengan Farel beberapa hari yang lalu. Untung saja sepertinya Chia tidak mengetahui bahwa Farel sempat mencium Bella. Kalau Chia tahu, mungkin Chia akan melakukan hal yang lebih parah daripada ini.
Bella merutuki dirinya sendiri yang berbuat kesalahan secara terus menerus dan tidak henti-henti membuat emosi Chia semakin tersulut. Juga soal dirinya yang menerima ciuman dari Farel waktu itu. Farel jelas tidak akan menyerah dengan mudah setelah hal itu. Jika mereka kembali terlihat bersama, Chia mungkin akan lebih marah daripada ini.
Baru saja Bella mengkhawatirkan hal itu, Farel tau-tau sudah muncul di depannya.
"Gue udah nyelametin lo hari ini, Bella," ucap Farel. "Gue bisa aja ngambil baju gue lagi sekarang dan ngebiarin tubuh lo jadi tontonan orang-orang. Tapi gue bukan orang kayak gitu," lanjutnya, berusaha membuat dirinya terlihat dalam versi baik.
Bella menggigit bibir dengan gugup sambil memperhatikan keadaan sekitar yang untungnya sepi.
"Makasih," ucap Bella singkat sambil beranjak dari tempat ini secepat mungkin. Mau tidak mau, Bella harus pulang sekarang juga sebelum ada orang lain yang melihat mereka sedang berduaan. Namun cowok itu malah mencekal tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD APPLE [21+] ✔
General FictionTentang Bella dan Chia. *** Perundungan yang Bella dapatkan dari Chia dan orang-orang di sekolah rasanya sudah melampaui batas. Ini semua berawal dari kesalahan dirinya yang berselingkuh dengan Farel -pacar Chia. Hari-hari mengerikan berlanjut hing...