34. Malam paling manis

7.8K 322 51
                                    

a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a.n ada beberapa kalimat yang aku pangkas biar gak terlalu vulgar banget. Tapi tenang aja, gak jauh beda sama yang di KK kok. 

***

Ibu jari Aji menarik ujung dagu Bella, membawa wajahnya kian mendekat; membawa Bella untuk mendongak—sebelum pada akhirnya, Aji melayangkan sebuah ciuman yang bermula ragu. Aji masih dapat mengecap sisa-sisa alkohol yang menempel di bibir Bella.

Kini Aji mendorong pelan kepala Bella, membawa bibir keduanya bertemu lebih dalam. Kali ini, bukan sekadar kecupan seperti beberapa saat lalu—namun ciuman yang harafiah di mana Aji menggemakan bahasa paling kasih, yang lebih manis dari sekadar kecupan singkat.

Bella memejamkan matanya tatkala kini ia merasakan gelenyar hangat berdesir parau menuju kedua pipinya.

Jika ini adalah sebuah mimpi akibat pengaruh alkohol, Bella tidak ingin bangun dalam waktu yang lama. 

Ciuman hangat lalu mendarat di atas pipi Bella. Lembut dan penuh perhatiannya. Bella bisa merasakannya dari cara Aji mencium pipinya. 

Batang hidungnya, Aji gerakkan di sepanjang pipi Bella, sembari sesekali mencium pipi Bella. Aji memperlakukan Bella dengan penuh kelembutan. Lalu ciuman terakhir mendarat di kening Bella. Entah sebagai penutup atau bagaimana, tapi yang Bella yakini adalah ia tidak ingin segala kecupan itu berakhir secepat ini. Ia ingin disayang sepanjang malam sampai tertidur tanpa diberi kesempatan untuk merasakan kesepian. 

"Lo tadi paham kan gue ngomong apa barusan?" tanya Aji memastikan. Pasalnya Bella sampai sekarang masih terdiam dan tidak memberikan reaksi apapun. 

Bella lalu merengut kesal ketika ditanya hal itu. 

"Iya, gue paham, kok," ujarnya kesal. "Tapi ... trus apa? Lo mau apa sama perasaan itu?" tanya Bella, seperti biasa selalu menyuarakan apa yang terlintas di kepalanya. Karena ia tidak ingin dibuat kebingungan lagi. Karena sejujurnya Bella bukan orang yang bisa menjalani hubungan tanpa status setelah semua hal yang terjadi. Bukan untuk menyuarakan pada orang-orang bahwa ia ingin Aji menjadi miliknya. Tapi hanya ingin memastikan bahwa ia punya hak untuk menyayangi dan sekaligus punya hak untuk cemburu nantinya. 

Bella tidak ingin merasakan jatuh cinta yang seperti menyerahkan diri pada sebilah tombak tumpul. Lantas pasrah saat tombak itu menghujam jantungnya berkali-kali, sakit yang membuatnya menangis berhari-hari nyaris setiap malam setelah berjauhan dengan Aji padahal Bella sendirilah yang memutuskan hubungan pura-pura yang mereka jalani sebelumnya. 

Aji terdiam untuk beberapa detik. Lalu selanjutnya ia paham kemana arah pembicaraan ini. Meskipun tadinya masih ragu, akhirnya Aji putuskan untuk tidak membuat Bella tersesat dalam kebingungannya. 

"Bener juga," ucapnya sambil tersenyum tipis. Ia lalu menghapus sisa air mata yang berada di ujung mata Bella. 

"Gue gak bisa ngerangkai kalimat romantis atau semacamnya," aku Aji sebelum ada kemungkinan Bella mengeluarkan protes. 

BAD APPLE [21+]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang