11. Menciptakan jera (01)
***
*satu update an lagi mumpung cuma modifikasi dari oneshot
Selama latihan, Chia nyaris tidak bisa berkonsentrasi sebaik biasanya. Bahkan ia harus ditegur Clara dua hingga tiga kali. Tentu saja penyebab fokusnya menguap adalah keberadaan Dion.
Anggota basket yang memakai setengah lapangan biasanya tidak membuat Chia terganggu sama sekali. Namun, presensi Dion serta tatapannya yang intens membuat Chia terusik.
Chia tidak pernah merasa lebih terpojok daripada ini sepanjang hidupnya. Beberapa hal dalam minggu terakhir yang ia alami bersama Dion membuatnya merasa eksistensi Dion menjadi lebih dominan.
Selesai latihan, Chia bahkan tidak buru-buru mandi. Lebih banyak melamun, memikirkan rencananya yang akhir-akhir ini mengalami kegagalan.
"Chi. Gak mandi?" tanya Clara.
Chia tersentak. Baru sadar di ruang ganti sekaligus shower room ini hanya sisa mereka berdua. Clara memang biasanya paling terakhir mandi karena membereskan beberapa peralatan terlebih dahulu.
"Oh iya. Ini mau mandi," ucap Chia pelan sambil mengambil peralatan mandi dan handuk. Bersamaan dengan Clara yang memasuki bilik shower, Chia juga masuk.
"Lo masih nge-bully Bella, Chi?"
Suara Clara dari bilik shower sebelah membuat Chia mengernyit heran. Memastikan bahwa ia tidak salah dengar, ia kemudian memutar putaran showernya hingga volume air yang turun mengecil.
"Gimana Clar? Gak denger gue tadi."
"Tentang Bella—"
"Lo tiba-tiba peduli sama dia?" potong Chia dengan nada tidak senang. Ia mendengus, setengah tertawa. Clara yang biasanya tidak pernah ikut campur masalahnya kini malah ikut bersuara, membuatnya tidak suka. Setelah Dion memihak pada Bella, kini Clara juga?
Chia mendengar tawa kecil Clara.
"Ya gak gitu. Lo kan pernah deket bangetg sama dia. Kayak... apa gak sayang persahabatan yang udah lama jadi rusak cuma gara-gara cowok brengsek?"
Chia menghela napas. Moral compass Clara dan teman-temannya seperti Manda ataupun Tania memang berbeda dari dirinya. Chia tidak bisa menjadi orang yang sebaik mereka. Rasa tidak puas dalam dirinya membuatnya tidak bisa memaafkan Bella.
"Salah sendiri dia mau jadi selingkuhan. Lagian dia tuh juga sering tau main sama cowok yang udah punya pacar. Sampe sleep call segala macam," ucap Chia cuek membeberkan cerita-cerita dari korban lain yang nyaris bernasib sama dengannya.
"Dan... gue beneran gak bisa gak emosi. Gue trauma soal selingkuhan. Bella tau banget soal itu!" lanjutnya nyaris penuh emosi. Hal terkait selingkuh memang membuat kepalanya tiba-tiba sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD APPLE [21+] ✔
General FictionTentang Bella dan Chia. *** Perundungan yang Bella dapatkan dari Chia dan orang-orang di sekolah rasanya sudah melampaui batas. Ini semua berawal dari kesalahan dirinya yang berselingkuh dengan Farel -pacar Chia. Hari-hari mengerikan berlanjut hing...