31. Rumah sakit

5.1K 288 12
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tidak ada yang menyangkal bahwa setelah tiga bulan berlalu, ternyata rasa kosong itu tetap ada. Benar-benar nyata kosongnya. Bukan hanya hal yang menjadi khayalnya. Dan Chia kadang berusaha mati-matian menipu diri bahwa ia sama sekali tidak merasakan kesepian.

Chia masih bersikeras bahwa perasaan yang tiba-tiba meruak ketika Dion mendekatinya kembali hanya bersifat fana. Tidak nyata. Maka demi melupakan hal-hal tersebut, ia menyibukkan diri dan pikiran dengan banyak hal. Termasuk ketika belajar semakin rajin daripada sebelumnya. Durasi belajarnya menjadi jauh lebih banyak.

Chia tidak menyia-nyiakan waktunya sama sekali. Ia juga tetap hangout dengan teman-temannya di sela waktu istirahat. Chia tidak membiarkan barang sedetik pun ia merasa kesepian dan lalu tiba-tiba terpikirkan soal Dion.

Namun sayangnya, memaksakan diri tidak pernah menjadi solusi yang baik. Pada hari UNBK terakhir di saat Chia seharusnya merasa bebannya perlahan terangkat, ia malah kehilangan kesadaran diri.

Chia tidak merasakan tanda-tanda aneh ketika keluar dari kelas. Namun kakinya perlahan tidak bisa menapak dengan baik karena kepalanya terasa pusing, ia tidak mampu menopang tubuh dan pandangannya perlahan menggelap.

Satu-satunya yang Chia ingat sebelum kesadaran sepenuhnya hilang adalah wajah panik Dion menghampiri dirinya.

***

"Dokter bilang maagh, tadi ada nama lengkapnya tapi gue lupa," ujar Hera begitu Chia membuka matanya.

"Gara-gara lo sering minum kopi." Kali ini Gea yang menimpali.

Chia tidak menanggapi apapun karena sumpah demi Tuhan, kepalanya terasa sangat pusing sekarang. Lengkap dengan perut yang terasa aneh dan terasa ingin mual.

"Dion lagi urus masalah administrasi. Trus mbak lo tadi udah datang bawain barang-barang lo."

"Mbak gue bukannya lagi cuti?" tanya Chia heran. Masih dengan rasa pusing yang menyerang, ia perlahan duduk, dibantu oleh Hera yang menaikkan bagian kepala kasurnya.

"Iya. Tapi si Mbak panik pas tau lo masuk UGD."

Meskipun sekarang tidak bisa berpikir dengan baik, Chia masih mengingat jelas tadi pagi ART nya jujur bahwa Ibu nya telah dirawat selama satu minggu di salah satu RS tapi karena tidak tega meninggalkan Chia yang UNBK, maka ART nya tersebut belum sempat menjenguk ibunya.

Chia jadi merasa bersalah karena memang sebelumnya ia meminta ART-nya untuk menemaninya agar tidak kesepian. Maka tanpa berpikir lagi, ia mengizinkan ART-nya untuk mengambil libur dan baru diizinkan bekerja jika telah selesai dengan urusannya.

"Perawat bilang, lo gak parah kok. Paling tiga atau empat hari lagi bisa pulang,"

Keadaan tiba-tiba menjadi canggung ketika Dion masuk ke dalam kamar inap. Hera dan Gea saling berpandangan dan memikirkan hal yang sama. Sepertinya mereka harus pergi sekarang juga agar Dion dan Chia punya waktu berdua.

BAD APPLE [21+]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang