19. Resah yang mencengkram hati

8.7K 446 56
                                    

A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A.N Part ini gak ada momen Chia - Dion. Mereka entar ada di next part

***

19. Resah yang mencengkram hati

***



"Wah. Cie udah gak pake motor bebek lagi." Suara Dion terdengar begitu riang seiringan dengan rangkulannya di bahu Aji yang tengah menuju halaman belakang untuk merokok —keseharian Aji ketika jam istirahat, apalagi setelah jam pelajaran olahraga. Ada jeda waktu istirahat pertama yang bisa Aji manfaatkan untuk kebiasaannya ini.

"Diem lo, anjir!" ucap Aji, berdecak kesal sambil menepis tangan temannya itu.

Aji kemudian hanya bisa menghela napas kasar. Gara-gara sering membawa motor bebek milik Bella akhir-akhir ini, dirinya jadi menjadi bahan ejekan teman-temannya. Kata mereka jomplang banget sama image seorang Azriel.

Terhitung sampai berhari-hari bahan candaan itu belum redup. Banyak yang menjulukinya dengan sebutan'bulol' karena mau-maunya membawa motor nyentrik bertema pink itu.

Yang benar saja? Bulol dari mana? Aji bahkan tidak merasa memiliki perasaan spesial terhadap Bella. Semua yang ia lakukan hanya demi mendapatkan benefit semata. Tidak ada sejumput perasaan pun yang terlibat di dalamnya.

"Lo bisa sebucin itu ternyata. Lo beneran pacaran ya sama Bella?" tanya Dion dengan nada penuh selidik. Masih penasaran karena Aji tidak pernah menceritakan hubungannya secara detail. Aji memang tipe orang yang jarang membicarakan tentang kehidupan pribadinya. Termasuk kepada Dion yang hitungannya sangat dekat dengannya. Beda dengan Dion yang kadang oversharing pada Aji.

Aji mendengus, tidak berniat meralat kalimat Dion. "Menurut lo gue harus ngapain lagi biar lo percaya?"

"Ya ... Gak gitu. Agak aneh aja, sih. Lo sendiri juga gak suka sama hal yang berhubungan sama perselingkuhan," gumam Dion sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Apalagi gue gak pernah liat lo berdua pdkt-an? Deketnya dari kapan coba?"

Dion lalu berhenti dan menoleh kaget pada Aji, seolah mendapat pencerahan entah darimana.

"Lo kena santet?" ucapnya sambil tertawa mengejek.

"Yang ada lo yang kena santet Chia makanya lo ngejer dia terus," tukas Aji.

Wajah Dion berubah masam sambil menatap tajam pada Aji walaupun sesekali tetap melempar senyum kecil pada beberapa adik kelas yang menyapanya. Decakan kesal keluar dari mulutnya bersamaan dengan toyoran kecil yang ia berikan pada kepala Aji. Namun Aji berhasil terlebih dahulu menghindar.

"Lo jangan ngomong jelek tentang Chia mulu, dong," ujar Dion tidak terima.

"Gak rela dia diomongin jelek tapi kelakuan lo sendiri ke dia malah lebih brengsek. Lucu banget." Kali ini giliran Aji yang tertawa. Sementara Dion hanya bisa menghela napas, tidak menemukan sesuatu untuk membalas perkataan Aji.

BAD APPLE [21+]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang