Tentang Bella dan Chia.
***
Perundungan yang Bella dapatkan dari Chia dan orang-orang di sekolah rasanya sudah melampaui batas. Ini semua berawal dari kesalahan dirinya yang berselingkuh dengan Farel -pacar Chia.
Hari-hari mengerikan berlanjut hing...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** 23. Mengamankan tempat
***
Setelah mandi dan ganti baju, Dion kembali ke lapangan untuk bergabung di pertemuan singkat membahas pertandingan tadi. Namun matanya teralihkan pada kumpulan anak cheers yang berkerumun di tepi lapangan. Sepertinya bukan melakukan rapat seperti apa yang anak basket lakukan.
"Kenapa?" tanya Dion inisiatif mendekati kerumunan itu.
"Ah. Pas banget. Baru juga gue nyariin lo." Hera menatapnya sumringah kedatangan Dion. "Kaki Chia keseleo."
"Kok bisa? Perasaan tadi gak kenapa-napa?" tanya Dion heran.
"Bukan habis tampil. Tapi kepleset pas selesai mandi," jelas Hera.
Dion mengangguk paham "Kalo gitu. Tolong cariin es batu sekalian ambil kotak P3K yang ada perbannya ya, Ra."
Hera langsung sigap menyodorkan apa yang ternyata sejak tadi telah ia pegang. Seolah telah menyiapkan hal itu sejak tadi. Dion menatap heran tapi tidak mengatakan apapun sembari menerima benda-benda tersebut.
Dion lalu jongkok dan meraih kaki Chia untuk melihat keadaannya. Anak cheers yang berada di sekitar mereka saling memandang dan melempar senyum, tentunya. Merasa ikut berbunga melihat adegan ini. Namun Chia yang merasa tidak senang karena kehadiran Dion, memilih untuk menarik kakinya menjauh dari jangkauan tangan cowok itu.
"Gue gak mau kalau lo yang ngobatin!!" protesnya kesal.
Dion menghela napas sambil menatap tajam. "Lo mau sembuh kan, Chi?"
Chia berdecak kesal dan akhirnya memilih untuk tidak menjawab. Ia memutuskan untuk memalingkan wajahnya. Egonya terlalu tinggi untuk menerima bantuan Dion meskipun sekarang ia terpaksa membiarkan Dion meraih kakinya untuk diobati.
Sebenarnya salah satu alasan kenapa Chia tidak mau karena tubuhnya bereaksi tidak wajar jika disentuh oleh Dion. Seperti sekarang. Walaupun Dion tidak berniat aneh, tetap saja Chia merasa bulu kuduknya otomatis meremang saat tangan Dion terasa menyentuh permukaan kulit kakinya.
Dengan telaten Dion mengompressnya dengan es batu selama sepuluh menit. Sebenarnya keadaan kaki Chia juga tidak terlalu parah. Tapi Dion memutuskan untuk membalutkan perban agar tidak memperparah keadaan dan mencegah bengkak semakin meluas.
Anak-anak cheers hanya bisa menahan rasa iri melihat pasangan itu. Sebagian juga mengagumi bagaimana Dion mengobati Chia dengan perlahan dan penuh perhatian.
"Gue anter pulang ya?" tawar Dion.
"Enggak. Gue udah dijemput," ujar Chia sambil menggeleng. Lagipula selain tidak ingin menjatuhkan harga dirinya, ia sudah janji dengan Edgar untuk pulang bareng.
Setelah mencoba berdiri, Chia juga merasa tidak terlalu kesulitan untuk melangkah.