27. Menjemput hasrat (1)

13.1K 381 19
                                    

a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a.n ada beberapa kalimat yang aku pangkas biar gak terlalu vulgar banget. Tapi tenang aja, gak jauh beda sama yang di KK kok. 

***

"Chia udah aman," ujar Aji setelah menerima telepon dari Dion. Ia mengatakan hal itu dengan nada yang teramat tenang seperti biasa meskipun ia tidak yakin dengan definisi aman yang dimaksudkan oleh Dion.

Apa Chia benar-benar aman di tangan Dion? Atau justru sebenarnya hanya memindahkan Chia dari satu sumber bahaya ke sumber bahaya lain? Mengingat Dion yang sekarang bukanlah cowok yang membatasi diri seperti sebelumnya, Aji yakin, Chia sebenarnya tidak akan benar-benar aman.

Namun, di satu sisi Aji sadar bahwa dirinya tidak punya hak untuk berbuat banyak. Makanya, setelah Dion memberi kabar, dirinya tidak mengajukan pertanyaan lain menyangkut Chia. Hanya memberi saran agar Dion tidak melakukan apa-apa pada Chia, yang mana ia sendiri tahu bahwa Dion kemungkinan besar tidak akan mematuhi saran darinya.

Sementara itu, Bella yang tidak tahu apa-apa tentang bagaimana hubungan Dion dan Chia hanya mengangguk lega mendengar ucapan Aji. Meskipun ia memang meragukan Dion, tapi tidak pernah terpikir dalam benaknya bahwa Dion akan berbuat macam-macam pada Chia. Ia adalah saksi bagaimana hubungan Chia dan Dion dulu 'cukup sehat'. Hal paling jauh yang mereka lakukan hanyalah ciuman.

"Biasanya, kalo habis dari sini lo kemana?" tanya Aji, membuyarkan lamunan Bella.

Bella bergumam, berusaha mengingat kebiasaannya dulu. "Nginep tempat Chia," lirihnya.

Aji menghela napas kecil, menjadi menyesal menanyakan hal itu karena tiba-tiba suasana menjadi canggung. "Mau muterin kota gak?" tawarnya.

Bella mengangguk.

Setelah menginjak pedal gas, Aji menoleh singkat. "Tapi lo tau kan, ini gak gratis?" godanya.

"Iya entar gue ganti uang minyaknya," tanggap Bella yang tidak pikirannya masih tidak di sini. Ia mengira Aji serius dengan perkataan itu dan ia pun memilih menanggapi selurus pikirannya saat ini.

Aji tertawa. "Kok ngomongin uang, sih? Sejak kapan gue mata duitan?"

Bella menoleh lalu sadar bahwa Aji hanya menggodanya.

Mobil Aji lantas berbelok setelah cowok melihat persimpangan menuju jalan yang baru diresmikan sekitar enam bulan yang lalu. Ada satu tempat yang ia dan Dion sering datangi ketika ingin sekadar melepas penat dan hanya ingin menikmati sunyi.

Sejenak ia melepaskan pegangannya pada paha Bella untuk mengendalikan tuas mobil sebelum ia kembali menggenggam paha cewek itu.

Perjalanan menuju suatu tempat yang lebih tinggi tersebut harus melewati satu jalan yang dikelilingi oleh pepohonan yang berbaris rapi di sisi-sisi jalan. Selayaknya sebuah terowongan yang terbuat secara alami oleh alam sekitar. Cahaya lampu jalan yang temaram mengiringi laju mobil di jalan yang menanjak itu.

BAD APPLE [21+]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang