36. Usaha untuk kembali bangkit

5.3K 372 127
                                    


36

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

36.  Usaha untuk kembali bangkit


Aji masih ingat, ketika acara coret-coret kelulusan SMA, tidak ada di antara dirinya dan Dion memiliki apa yang sering disebut orang sebagai semangat hidup. Bahkan nyawa saja rasanya tidak ada di dalam raga mereka. Jika diingat apa yang telah terjadi, rasanya seperti baru saja terjatuh dari lantai teratas sebuah apartemen.

Tidak ada dua cewek yang mereka sayangi hadir di perpisahan ini. Chia ada di luar negeri, entah di negara mana karena unggahan di sosial media cewek itu begitu acak. Entahlah, mungkin Chia sengaja melakukannya agar tidak ada seorang pun berniat menyusulnya.

Sedangkan Bella, liburan ke tempat neneknya. Kabar itu Aji dapatkan dari Tania. Sosial media Bella tidak ada yang aktif satupun. Bella telah memblokir nomor Aji, tapi Aji tahu bahwa whatsapp Bella memang tidak aktif ketika ia mencoba menghubunginya dengan nomor lain.

"Lo ada rencana apa habis ini?" tanya Dion tidak semangat. Cowok itu telah kembali dengan baju penuh cat pilox dan tanda tangan dari teman-temannya. Acara coret-coret di sekolah sangat meriah karena guru-guru turut memberi tanda tangan di baju siswa-siswi.

Dion merasa enggan untuk ikut acara yang sebenarnya sangat ia sukai. Ia awalnya ingin menyendiri. Namun, rencananya digagalkan karena ia dan Aji keburu diculik untuk dibubuhi cat pilox dan puluhan tanda tangan. Beruntungnya Aji bisa kabur terlebih dahulu.

Aji membuang permen karet yang sejak setengah jam yang lalu tadi tidak memiliki rasa lagi. Seperti perasaan yang juga sama hambarnya.

"Ck. Pulang aja yuk," ajak Aji.

Dion mengangguk.

Tidak ada yang selera makan apapun di saat seperti ini, dan nasi goreng favorit mereka di depan sekolah juga sama sekali tidak menarik. Mereka tahu saat ini hatinya yang menguasai dan mengalahkan logika yang sudah menyimpulkan sejak lama. Jadi Dion mengangguk dan membiarkan dirinya diseret Aji pulang.

Pada akhirnya Aji tidak melakukan apa-apa, karena Dion langsung ambruk di kasur lengkap dengan jaket dan tasnya, lalu diam tertelungkup di sana tanpa suara. Beberapa hari ini, sejak kejadian itu, Dion memilih rumah Aji sebagai tempat pelarian sekaligus tempatnya beristirahat. Apa yang menimpa Aji membuat Dion yakin bahwa temannya itu juga sama sakitnya.

Aji berusaha tidak membuat banyak suara ketika memunguti baju-baju dan buku-buku yang berserakan di lantai, ketika membuang bungkus berbagai makanan ringan yang bertebaran di sana-sini, dan ketika menyapu debu-debu yang entah sudah berapa lama menumpuk di lantai.

Ada sedikit rasa bersalah hinggap di hatinya, bertanya-tanya apakah ia terlambat turun tangan dengan masalah yang dihadapi Dion. Aji sedikitnya tahu bagaimana hubungan Dion dengan Chia, tapi dia tidak yakin di mana garis yang boleh ia lewati untuk ikut campur di urusan orang lain.

BAD APPLE [21+]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang