13. Would you be my boyfriend part 2
***
Setelah selesai mandi di kamar mandi tamu dan memakai dalaman serta baju seragam baru yang dipesan secara online lewat pengiriman instan, Bella mengetuk kamar Aji dan memanggil cowok itu berulang kali. Karena tidak kunjung mendapat jawaban, Bella memutuskan untuk memasuki kamar tersebut dan mendapati cowok itu tengah tertidur.
Bella menarik napas dalam-dalam. Kamar Aji ternyata begitu harum dan menenangkan. Lalu tidak seperti yang Bella duga, kamar cowok itu benar-benar rapi dan bersih. Berbeda dengan kamar Bella yang sering berantakan dan di tiap sudutnya penuh terisi barang-barang.
Harum sabun dan shampo menyeruak menyapa hidung Bella ketika duduk di tepi kasur. Sepertinya cowok itu juga belum lama telah selesai mandi. Rambutnya masih dibiarkan setengah kering.
Bella terdiam agak lama menatap wajah Aji, menyadari sesuatu. Sesaat Bella rasanya tersihir untuk menatap lama wajah tampan itu. Kenapa Aji yang biasanya terlihat dingin dan jutek justru terlihat lucu seperti anak kecil di saat sedang tertidur begini?
"Aji," panggil Bella pelan sambil menyentuh lengan cowok itu berulang kali.
Aji perlahan membuka mata dan menemukan pengganggu tidur siangnya. Begitu nyawanya terkumpul, Aji bangun dari tidurnya. Matanya terlihat melirik Bella lalu menghela napas pelan. Biasanya Aji akan marah ketika ada seseorang yang mengganggunya. Tapi mengingat kondisi Bella saat ini, Aji tidak berbuat apa-apa.
"Jam berapa?" tanya Aji.
Bella melirik layar ponselnya sesaat. "Jam empat."
Aji menyugar rambutnya ke belakang menggunakan tangan.
"Lo udah gapapa?" tanya Aji sekenanya ketika menyadari Bella telah memakai baju seragam baru.
"Gapapa." Bella menarik napas pelan. "Lagian gue mungkin emang pantes diperlakuin begini," lanjutnya berusaha memecah suasana di antara mereka walaupun Aji terlihat tidak peduli seperti biasanya.
Dan benar, Aji tidak menanggapi. Tapi Bella tidak peduli karena ia punya agenda saat ini.
"Mau pulang sekarang?" Tangan Aji terjulur untuk mengambil kunci mobil Dion di samping nakas, namun Bella menahannya.
"Belum. Gue mau ngomong," ucap Bella.
Alis Aji tampak bertaut. "Apa?"
"Gue terima syarat lo," ucap Bella. "Syarat yang lo ajuin dulu buat jadi cewek lo," lanjutnya cepat karena Aji terlihat mengerutkan kening.
Tawa Aji kemudian terdengar. Tangan cowok itu menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari sebelum kembali melihat ke arah Bella dengan senyum miringnya.
"Gue udah gak tertarik," ucap Aji, membungkam semua harapan yang telah Bella susun akhir-akhir ini.
Bella menatap tidak percaya. "Kenapa?" tanyanya heran. "Gue udah setuju sama syarat lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD APPLE [21+] ✔
General FictionTentang Bella dan Chia. *** Perundungan yang Bella dapatkan dari Chia dan orang-orang di sekolah rasanya sudah melampaui batas. Ini semua berawal dari kesalahan dirinya yang berselingkuh dengan Farel -pacar Chia. Hari-hari mengerikan berlanjut hing...