Pria kurus itu bernama Firmi

152 9 0
                                    

Firmi adalah seorang remaja yang sedikit—jika bukan sangat—aneh. Tak ada siapa pun, bahkan dirinya sendiri, yang tahu dari mana dia berasal. Meski demikian orang-orang yang mengenalnya tahu bahwa dia lahir dan dibesarkan di panti asuhan.

Sangat sedikit yang tahu bahwa rumah bertingkat tiga yang berjarak tiga kilometer dari Sma Bukti Cahaya adalah sebuah panti asuhan. Dari luar, bangunan itu tampak seperti rumah biasa dan sama sekali tidak terlihat tanda-tanda dihuni oleh banyak orang selayaknya panti asuhan. Hanya ada dua orang yang menghuni tempat itu, Firmi dan pengasuhnya, Bu Cindy.

"BANGUN CEPAT!"

Bagi Firmi setiap hari selalu dimulai dengan teriakan keras dan gedoran di pintu kamarnya. Firmi terguling jatuh dari tempat tidur dan sebelum Bu Cindy mengamuk lagi Firmi bangkit dan membuka pintu secepat yang dia bisa.

Bu Cindy adalah seorang perempuan gemuk pendek dengan wajah mirip harimau bergigi pedang yang selalu cemberut. Rambutnya pendek dan keriting tak peduli berapa banyak salon yang sudah dia kunjungi dan matanya sipit. Meski demikian mata sipit itu memandang Firmi tajam dari atas ke bawah.

"Apa kau tak bisa perbaiki penampilanmu itu?" tanyanya sembari melihat pakaian Firmi yang mengenaskan.

Firmi bukanlah orang yang suka berdandan, kenyataannya dia nyaris tak peduli dengan penampilannya. Rambutnya panjang dan berantakan yang mana dibenci oleh hampir semua guru di sekolahnya. Dia kurus, pakaiannya juga amat kebesaran sampai-sampai pakaian itu terlihat bisa lepas dari tubuhnya kapan saja. Dan dari balik kaos yang dia kenakan tampak tulang rusuk yang menonjol tanda kurang makan.

Bukan salah Firmi jika tubuhnya begitu kurus. Kenyataannya Firmi nyaris tak pernah merasa benar-benar kenyang selama setahun ini dan penyebab utamanya adalah Bu Cindy. Bu Cindy bukanlah pengurus panti asuhan yang penuh kasih sayang, dia bahkan sama sekali tak berniat menjadi pengasuh anak-anak. Meski namanya mirip Cinderella namun sifatnya lebih mirip ibu tiri Cinderella.

Panti asuhan tempat Firmi tinggal adalah sebuah yayasan amal yang sebelumnya dimiliki orang kaya tertentu dan setelah orang tersebut meninggal Bu Cindy sebagai kerabatnya mewarisi panti asuhan ini. Jelas sekali dia tak ingin mewarisi anak-anak yatim piatu di dalamnya dan karena dia tak bisa sembarangan menutup panti asuhan dia pun bersikeras mencarikan anak-anak tersebut orang tua baru. Setelah bertahun-tahun usahanya membuahkan hasil, sekarang hanya Firmi satu-satunya hama yang perlu dia basmi.

Dalam masalah pengeluaran Bu Cindy juga tak ingin terlalu boros. Dia tak pernah membelikan Firmi apa pun sehingga semua barang yang Firmi miliki adalah barang-barang bekas dari pemilik panti sebelumnya dan dia harus memakai barang-barang itu untuk pergi ke sekolah. Tak ada apa pun yang akan merubah kebiasaan itu, bahkan meski ini adalah hari pertama Firmi memasuki Sma.

Firmi benci sekolah. Alasan pertama adalah seragam Sma nya yang amat mengenaskan. Itu adalah seragam Sma warisan dari alumni panti dan karena terlalu lama disimpan seragam itu mengeluarkan bau apek yang tak hilang meski dicuci. Jelas Bu Cindy tak mau membuang-buang uang untuk membelikannya seragam baru jadi dia terpaksa harus memakai seragam kebesaran itu.

Namun itu hanyalah alasan kecil. Alasan besarnya adalah Firmi tahu bahwa sekolah sama sekali tidak ada gunanya.

"Cepat habiskan lalu cuci piring," perintah Bu Cindy lagi saat Firmi sudah duduk di meja makan.

Sarapannya hari ini sama seperti kemarin dan sarapan kemarin sama seperti hari kemarinnya juga yakni nasi dengan potongan telur dadar yang agak gosong. Firmi melirik piring Bu Cindy yang juga berisi telur dadar, tapi tidak gosong. Tampaknya Bu Cindy memasak dengan api yang terlalu besar dan melemparkan kegagalannya pada Firmi. Ingin rasanya Firmi mengumpat, tetapi akhirnya dia memilih menelan kata-kata kasar itu bersamaan dengan sarapannya.

Crazy CheaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang