Episode. 14

282 32 4
                                    

"Ka! Bangun, Ka!!" seru Adel dengan membantu menekan dada Indira berulang kali.

Beberapa menit yang lalu. Indira tenggelam di ujung kolam renang seorang diri. Memang benar untuk ukuran orang yang baru belajar renang, kedalaman air di area itu sedikit cetek. Tapi bukan berarti tempat itu aman untuk orang yang nekat belajar renang sendirian.

Kalau saja tadi Adel tidak segera menceburkan dirinya ke kolam. Bisa dipastikan Indira sedikit terlambat diselamatkan. Sedang ini saja ia masih belum sadar.

"Ka! Ka Indira!!" panggil Adel berulang kali.

"Kasih napas buatan aja, Del!" suruh Kathrina dengan muka cemas.

Mendengar hal itu, ada rasa tidak terima yang memasuki relung hati Ashel. Ia seperti tidak rela jika Adel melakukannya. Tapi ia juga tidak bisa melarang. Haknya apa?

Adel mengangguk setuju.

Dengan perlahan, ia jepit hidung Indira dan memajukan bibirnya ke mulut Indira.

30 detik sudah berlalu semenjak Adel memberikan udara ke mulut Indira.

Sekali lagi Adel melakukannya.

Bush!!

"Uhukk! Uhukk!!" Indira terbatuk dan mengeluarkan cukup banyak air.

"Rain, bawa Dira ke UKS sekarang!" perintah coach Daniel.

"Oke, baik, Coach!" sahut Rain yang segera mengangkat tubuh Indira. Sambil mengangkat tak lupa ia memberikan tatapan datarnya pada Adel.

Adel tahu maksud tatapan itu. Namun ia hanya diam saja.

Sreet!!!

Tangan Adel ditarik oleh seseorang untuk meninggalkan area kolam. Lebih tepatnya ke ruang ganti. Di sana sepi.

"Ashel!?" ucap Adel setelah tahu siapa penariknya.

Ashel tak menyahut seraya buka loker miliknya dan mengeluarkan setelan pakaian olahraga.

"Pakai ini." ucapnya dengan memberikan pakaian tersebut. "Gue nggak mau ada banyak orang yang akan salah paham lihat tubuh lo itu." katanya lagi.

"Maksud lo?"

Ashel menggedikkan dagunya menunjuk tubuh Adel.

Menuruti arahannya Adel seketika dengan refleks menutupi bagian dadanya.

"Mesum lo!" tukasnya yang kemudian bergegas masuk ke bilik ganti.

"Ngapain gue mesum ama dia. Modelannya aja tepos begitu. Montokan juga gue. Eh, astagfirullahaladzim Ashel."

____________

"Jangan bilang lo bengong kayak gitu karena asik ngebayangin apa yang sudah lo lihat tadi." tegur Adel pada Ashel yang lagi duduk di bangku sambil mangku dagu dengan kedua tangannya yang bertumpu di lutut.

"Ceh, sudah gue duga. Pantesan aja lo sering ngatain gue." sahut Ashel dengan berdiri, ia lagi-lagi melirik pada dada Adel.

"Ini tuh lagi masa pertumbuhan. Lo---"

"Adel! Ini gue ada pinjam bajunya---" ucapan Marsha terhenti saat lihat Adel sudah mengenakan setelan olahraga kering. Dia juga bawa setelan yang sama. Tapi bukan punya dia. Melainkan punyanya Christopher. Soalnya punya dia masih di laundry.

"Thanks! Nanti gue balikin." ucap Adel dengan menarik tangan Marsha agar segera keluar dari sana.

Ashel tak menyahut. Ia hanya menatap pada kepergian Adel.

Perahu Kertas - The Story Of After Rain 2 [Reinkarnasi] || 48 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang