"Dir, temenin gue ke kantin dong!" ajak Ashel begitu jam istirahat tiba.
"What!? Lo nggak salah, Shel, ngajakin wibu ke kantin bareng sama lo?" seru Kathrina sambil menurunkan headphone dari telinganya dan menggantungkannya ke leher. Dari tadi dia sambil main game, tapi mungkin suaranya nggak keras-keras banget, makanya masih bisa dengar. Dan kali ini lawan game-nya cepat banget kalah. "Jangan bilang gara-gara insiden jatuh dari parasut terus kecebur sungai kemarin otak lo jadi geser, Shel." lanjutnya lagi.
"Waba-wibu waba-wibu. Kesinggung nih gue!" tukas Ella yang duduk di depannya sambil nyedot minuman susu kotak yang dibawanya dari rumah.
"Lo mah wibu yang nggak terselamatkan lagi, Ell. Udah akut banget. Udah kena LCD-nya." sahut Amanda ngasal sambil ngikat tali sepatu.
"Yaudah yuk, Dir. Nggak usah dengerin mereka. Nggak kenal gue." ajak Ashel lagi dengan menarik tangan Indira.
"Eh, lo seriusan, Shel!?" seru Kathrina tidak percaya.
"Ck, iyalah! Emang kenapa sih? Ribet banget kalian." jawab Ashel sekenanya dan kembali menyeret Indira seperti pagi tadi.
Sepeninggal Ashel, mereka bertiga yang biasanya kalau ke kantin selalu bareng Ashel jadi dibuat terbengong hingga terheran-heran. Apalagi Kathrina yang biasanya headphonenya selalu ditarik paksa sama Ashel karena keasikan main game terus sepanjang pelajaran. Tapi kali ini nggak lagi! Dan lebih woahnya lagi, Ashel ke kantinnya bareng cewek yang biasanya sering dia jadiin bahan bully!!
"Gue jadi curiga yang barusan ngomong tadi adalah jin penunggu sungai yang nempelin badan Ashel." ucap Ella dengan menatap ke pintu yang tak ada siapa-siapa lagi.
"Jangan-jangan kepalanya kebentur beneran lagi." - Amanda.
"Ngaco! Orang perbannya aja nggak ada." - Kathrina.
"Eh, Gat! Lo pagi tadi bareng sama Ashel, kan?" tanya Ella pada Gatara yang mau keluar kelas.
"Iya. Kenapa? Mau tanya kenapa dia tiba-tiba berubah? Gue juga nggak tau. Tapi saran gue sih, harusnya kalian semua tuh senang teman kalian berubah ke arah yang lebih baik. Bukan malah pusing mikirin kenapa-kenapanya begini. Positive thinking aja. Siapa tahu dia di dalam air digetok sama penunggu air biar jadi orang yang bener." ucap Gatara panjang lebar abis itu dia pergi keluar.
Ella, Kathrina dan Amanda yang mendengar perkataan Gatara jadi terdiam. Emang sih dalam pertemanan mereka berempat, cuma Ashel doang yang kelakuannya bikin istigfar. Apalagi kalau sudah jahilin Indira. Guru BK aja sampai angkat tangan saking nggak kuatnya hadapin Ashel. Itu anak wajah sama kelakuannya nggak sinkron banget. Tapi emang beneran senakal itu sih anaknya. Dulu. Sebelum tragedi putusnya tali parasut dan ia yang jatuh terus hanyut di sungai. Ashel yang mereka kenal tuh emang pernah sebringas itu.
_________________________
_____________
____"Eh, kok lo diam aja sih, Dir. Gue seret-seret begitu?" tanya Ashel begitu mereka sudah jauh dari koridor depan kelas. Dan Ashel sudah rubah seretannya menjadi jalan biasa aja di samping Indira.
"Gue takut, Shel." jawab Indira dengan suara pelan dan kepala menunduk.
"Hah? Takut kenapa? Sama gue?" - Ashel.
Indira mengangguk membenarkan.
"Duh, emang gue pernah ngapain lo sih sampai bikin lo ketakutan sebegitunya?" - Ashel.
Indira menoleh pada Ashel takut - takut. Tapi kemudian menunduk lagi. Jalan sambil liatin lantai.
"Dir." panggil Ashel lagi karena orang yang jalan disebelahnya malah diam aja bukannya jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perahu Kertas - The Story Of After Rain 2 [Reinkarnasi] || 48 {END}
Teen FictionKonon katanya, alam semesta tempat di mana manusia tinggal, adalah bukan satu-satunya tempat kehidupan manusia berlangsung secara nyata. Melainkan ada banyak sekali universe lainnya dalam satu kehidupan (Multiverse). Ketika seorang anak manusia terl...