PART 18

241 40 2
                                    

Siang ini baru saja usai kelas gabungan dengan beberapa jurusan lainnya dan memiliki gedung tersendiri yang bisa menampung banyak mahasiswa, letaknya tak jauh dari Fakultas Kedokteran bahkan bersebelahan.

"Lo ada kelas lagi, Vin?" tanya Paji saat mereka sudah keluar dari gedung itu.

"Ada, mau ngajakin futsal lo?"

"Enggak lah, gue nanya doang, abis ini juga kita ada praktik."

"Nanti aja sore futsal." sahut Ajun.

"Enggak enggak gue sore ini mau pergi sama Chaery."

Merasa di sebut namanya, pemilik nama Chaery itu menoleh ke belakang dan membuat raut wajah bertanya pada Ares. Memang sedari tadi setelah keluar kelas mereka tidak berjauhan, bahkan tanpa sadar cowok-cowok itu justru mengikuti langkah Chaery dan kawan-kawannya entah kemana sambil menunggu mata kuliah berikutnya.

"Anjay, udah sampai mana lo berdua?" tanya Paji antusias.

"Maksudnya?"

"Bukan apa-apa, Chae." kata Ares yang menarik Chaery agar berjalan sedikit terlambat dari mereka dan bisa bersebelahan seperti ini, lalu yang lainnya hanya bisa meledek sikap modus Ares.

"Kenapa kalian berhenti tiba-tiba?" tanya Paji karena tiga gadis di depannya menghentikan langkahnya tiba-tiba.

"Jadi dia udah ada cewek, Sha?" tanya Joana yang dapat di dengar oleh Jevin, Paji dan Ajun di belakang mereka yang otomatis mengikuti arah pandang ketiga gadis itu. Terlihat Regan yang duduk di depan gedung fakultas bersama seseorang yang berparas cantik, juga salah satu anak kedokteran sepertinya.

"Kalau udah punya cewek harusnya bilang sama Yesha, lah ini diem aja malah maki-maki." kesal Seiya dan pada akhirnya cowok-cowok itu mengerti maksudnya. Tak terkecuali Chaery dan Ares yang memisahkan diri dari teman-temannya.

"Yang kalian omongin Regan?" tanya Jevin yang mendapat anggukan dari Joana.

"Lo kenal?" tanya Joana pada Jevin.

"Sepupu gue itu."

"Hah? Kenapa gak bilang-bilang?"

"Buat apa juga gue bilang sama lo, Jo?"

"Ya enggak sih."

"Eh Yesha, lo ceweknya Regan?" tanya Paji.

"Bukan." sanggahnya cepat.

"Oh gue tahu, lo suka?"

Yesha tidak lagi menjawab, juga Paji yang mendapat tatapan peringatan dari Seiya agar berhenti bertanya.

"Udahlah ngapain sih liatin Regan, yuk makan aja, Sha." ajak Joana yang membawanya agar pandangan gadis itu tidak lagi tertuju pada Regan yang bahkan tidak menyadari kehadirannya.

Tersisa Jevin, Ajun dan Paji di sana. Semakin Paji melihat jelas gadis yang duduk di sebelah Regan, semakin tampak familiar wajahnya.

"Lia bukan ya itu?" katanya sambil menyipitkan matanya memastikan penglihatannya itu tidak salah.

"Jun, pacar lo kan itu? Atau udah jadi mantan?" tanya Paji.

"Gak tau," ujar Ajun yang terdengar malas dan memilih melanjutkan langkahnya kembali.

"Kayaknya hubungan Ajun sama Lia itu gak baik-baik aja, Ji. Makannya Ajun kesel kalau menyangkut tentang Lia." terka Jevin yang mengetahui hubungan percintaan temannya itu tidak mulus.

•••

Katakanlah Yesha sedang galau, suasana hatinya sangat buruk mengingat sulitnya mengejar Regan, tiga semester mengenal cowok itu, tak pernah ia melihat Regan bersama seorang gadis apalagi dengan posisi mereka yang cukup dekat.

STARLIT REVERIE | 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang