PART 29

277 45 1
                                        

Ajun sudah menghubungi mamanya Ares dengan alasan mereka akan menginap di kosan Haikal, lalu Jevin mencoba menghubungi Chaery untuk memberitahu kabar Ares.

Sedangkan Ares di dalam sudah sadar di temani Haikal. Jevin dan Ajun masuk bersamaan membuat antensi Ares beralih pada mereka.

"Kata dokter lo sekalian aja gak usah makan!" ucap Ajun membuat Ares yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit itu mengerutkan keningnya bingung.

Jevin menyenggol lengan Ajun agar diam.

"Obat pereda pengar udah di minum?" tanya Jevin.

"Belum."

"Minum dulu deh, abis itu lo istirahat. Besok pagi Chaery kesini."

"Chaery?"

"Res, lo hilang ingatan ya?" tanya Haikal.

"Maksud gue Chaery beneran mau ke sini?"

"Iya."

"Mana obatnya?"

"Samping lo, ambil aja sendiri. Males gue urusin lo." kata Haikal.

"Jun?" panggil Ares tiba-tiba.

"Gue juga males!" Ajun langsung duduk di sofa dan merebahkan tubuhnya di sana.

"Jun, geser dong, gue juga mau tiduran." Haikal tidak lagi duduk di kursi yang ada di dekat Ares, mereka berdua sibuk memperebutkan sofa.

"Mereka berdua dendam sama gue?" tanya Ares pada Jevin yang kini mengisi kursi di samping Ares sambil memberikan obat padanya.

"Lo pikir?"

"Keterlaluan ya gue?"

"Iya. Jangan lampiaskan kemarahan lo ke orang yang gak bersalah, mereka yang panik nyari lo."

"Sorry, gue bener-bener di pengaruhi alkohol tadi.

"Halah, sekarang alkohol yang di salahin." sahut Ajun yang mendengar obrolan itu.

"Eh, lo berdua sana obatin lukanya, lo juga Vin."

"Gue maunya sama lo di obatin." canda Haikal pada Ares.

"Najis." namun Ares terkekeh pelan mendengarnya.

•••

"Hai Chae?" sapa Ajun, Chaery heran dengan wajah lebam ketiga orang di depannya.

"Ares di dalem, kita mau pada balik dulu nanti ke sini lagi agak siangan." kata Jevin yang ada di sampingnya Ajun.

"Nitip Ares ya, kalo ada kelas tinggalin aja, Chae." timpal Haikal.

"I- iya." lalu ketiganya memberikan jalan untuk Chaery masuk menemui Ares.

"Lo udah tau semuanya kan?" tanya Ajun pada Chaery.

"Udah kok, semalam Jevin jelasin ke gue lewat telepon."

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, ia langsung membuka pintu kamar pasien, Ares masih tertidur namun Chaery terkejut bukan main dengan wajah Ares yang lebih parah dari teman-temannya.

"A-"

Saat Chaery akan menanyakan sesuatu tentang keadaan Ares, mereka bertiga sudah melangkah pergi, lantas Chaery menutup pintunya lalu duduk di kursi samping Ares.

"Lo baik-baik aja?" gumamnya.

"Res, gue kangen."

"Gue masih pacar lo bukan?"

Chaery mengenggam tangan Ares dengan erat sambil menggigit bibirnya menahan air mata, "Gue sayang sama lo." lirihnya sambil menahan isakan yang keluar dari mulutnya meskipun air matanya tidak dapat tertahan lagi.

STARLIT REVERIE | 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang