PART 8

294 49 0
                                    

Jgn lupa vote comment.

Happy reading.

•••

"Chaery?"

Pemilik nama yang sedang bercanda dengan Seiya dan Yesha itu menoleh ke belakang mendengar namanya di panggil. Ares dapat melihat senyum Chaery yang masih terlihat di wajahnya, cantik.

"Boleh gabung gak?"

Belum mendapat jawaban dari ketiga gadis itu, Paji langsung menempati kursi kosong di samping kanan Chaery, seolah sudah akrab dengannya.

"Eh hai, Chaery." sapanya dan di balas senyum canggung olehnya, lalu Ares menempati kursi di sisi kiri Chaery.

"Joana gak balik lagi?" tanya Paji.

"Kalau udah sama Jevin artinya dia pulang." jawab Yesha.

"Ohh bucin ya?" timpal Ajun yang baru bergabung bersama Haikal.

"Gak, mereka gak pacaran." tukas Seiya.

"Iya sih, eh nama lo siapa?" tanya Ajun tiba-tiba pada Seiya.

"Yesha."

"Kalau lo?" kini Ajun bertanya pada Yesha.

"Seiya."

"Gak kebalik tuh?" kata Ares yang memang sudah tahu Seiya, mereka pernah mengobrol sebentar di ambang pintu apartemen Joana.

"Kebalik haha." ralat Yesha.

"Lo yang namanya Chaery?" tanya Haikal pada Chaery, sontak gadis itu mengangguk pelan.

"Oh jadi lo yang suka di ceritain Ares." perkataan Haikal membuat Ares memberikan tatapan tajam dan menyuruhnya diam pada Haikal.

"Iya dia, Kal. Gue sampai bosen denger keluhan Ares yang katanya susah dapetin Chaery." Ares menggaruk tengkuknya, kalau Paji sudah berbicara ia tidak dapat menghentikannya.

"Gue jadi penasaran cara Ares deketin lo gimana?" Ajun pun ikut-ikutan menimpali teman-temannya yang meledek habis-habisan Ares di depan Chaery.

"Sat set sat set sih menurut gue." sahut Seiya, salah satu saksi aksi Ares mendekati Chaery.

"Ares emang seniat itu, woi." rasanya Ajun cukup puas membicarakan Ares yang kini tidak bida berbuat apa-apa. Bukan dendam ia hanya senang melihat temannya tidak berkutik di depan orang spesialnya.

"Chae, lo risih gak?" bisik Ares yang tidak dapat di dengar teman-temannya namun melihat itu membuat mereka kembali meledeknya.

Chaery ragu antara menggeleng dan mengangguk untuk menjawab pertanyaan Ares, jadinya ia hanya mengedikkan bahunya binggung.

"Eh udah sore ini, lo mau balik kapan?" tanya Ares yang tidak mengindahkan teman-temannya.

Chaery melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 17.00 artinya sudah sore dan ia memang berniat pulang di jam segini.

"Sekarang."

"Yaudah gue anterin."

Ragu. Ia melirik pada Seiya sekedar meminta saran padanya, lalu Seiya yang mengerti maksud temannya itu mengangguk menyetujui ajakan Ares untuk Chaery.

Semua yang ada di sini pun sama, pandangannya hanya pada satu titik yaitu Chaery, mereka ingin mendengar jawaban apa yang dikatakan gadis itu untuk Ares.

"Oke." katanya, Ares cukup terkejut kali ini yang tak perlu sedikit memaksanya.

Sontak mereka menahan mulutnya untuk tidak berkata apapun sebelum Chaery dan Ares pergi.

STARLIT REVERIE | 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang