PART 31

247 40 2
                                    

"Bodoh!" umpat Ajun.

"Oh shit!" umpat Paji.

"Anjay!" Haikal menepuk pundak Jevin dengan senang.

"Wahh!" Ares malah berdecak kagum.

Sedangkan Jevin terduduk di tengah-tengah lapangan futsal dengan keempat temannya yang berdiri dengan beragam reaksi.

"Apa yang ada di pikiran lo sih, Vin?" tanya Paji kesal.

"Bentar.. Emang kenapa Jevin punya cewek? Dede gemes lagi." ujar Haikal.

"Udah lo semua duduk dulu, marah-marah terus kerjaan lo pada."

Haikal langsung menuruti perintahnya, lalu memberi kode pada Jevin agar melanjutkan ceritanya.

"Gue cuma ikuti kata lo Ajun!"

"Gak gini juga Jevin bodoh!"

"Salah paham lo sama ucapan Ajun." mendadak Paji ingin memukul wajah temannya itu sekarang.

"Apaan sih, gue sama Ares gak paham." Haikal memotong keributan itu, ia tidak tahu dengan masalahnya.

"Lo sih sibuk ujian, yang satu sibuk bucin." sindir Paji yang mendapat pukulan di lengannya dari Ares.

"Jangan sampai gue kenalin lo ke cewek."

"Paji udah ada cewek, ketinggalan info lo." kata Ajun pada Ares.

"Lah? Kemarin kalian bahas apaan sih, kayaknya sehari gak ikut kumpul aja udah ketinggalan banyak info."

"Sekarang lo pada diem, nyimak dulu aja deh." kata Paji pada Ares dan Haikal, lalu beralih lagi pada Jevin.

"Vin, alasan lo selama ini gak pernah deketin cewek tuh karena Joan, lo terlalu nyaman sama dia sampai lo gak sadar."

Ajun mengangguk setuju dengan Paji, "Kalau gini caranya lo mainin cewek."

"Enggak, gue serius sama Angel. Joan gak pernah ada rasa ke gue."

"Ya.. Bagus kalau gitu. Kita gak bakal ikut campur kok, cuma awas aja salah satu dari mereka ada yang sakit hati, gue geprek lo." ancam Paji.

•••

Yesha baru saja sampai kampusnya, setelah memarkirkan mobilnya, ia mengecek isi tasnya sambil berjalan pelan menuju gedung fakultas. Ia berdecak kesal menyadari benda penting tertinggal di rumahnya.

"Oh my god! Kenapa gue lupa masukin laptop ke dalam tas?" gumamnya.

"Sha?" tiba-tiba Regan ada di sekitarnya, ia mengabaikannya dan melanjutkan langkahnya lagi.

"Yesha!" ceganya dengan menahan lengan gadis itu.

Yesha menatap Regan tajam dan cowok itu melepaskan tangannya perlahan.

"Lo mau pake laptop gue aja?" tawarnya.

"Percuma, tugas gue adanya di laptop gue sendiri." tanpa berkata lagi, Yesha melenggang pergi meninggalkan Regan.

Segera Regan meraih ponselnya dalam saku celananya, mencoba menghubungi seseorang yang mungkin bisa membantunya.

"Pa? Saya mau tanya sesuatu."

"Dimana alamat rumah Yesha?"

•••

"Kak Jevin?"

Pemilik nama itu terkejut kala Angel menghampirinya, bahkan ia nyaris tersedak makanannya sendiri.

"Kok makan siang sendirian?"

STARLIT REVERIE | 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang