Jevin khawatir karena Joana tidak menunggunya seperti biasa, Chaery sudah pulang bersama supir pribadinya, tersisa Yesha dan Seiya yang ada di taman belakang, menurut informasi dari mereka berdua, Joana sudah pulang bersama Chaery. Jevin tidak masalah, setelah selesai futsal ia langsung bergegas menuju apartemen Joana hanya untuk memastikan gadis itu baik-baik saja.
Sampai di depan pintu apartemen, ia menekan bel berkali-kali tapi tak kunjung Joana membukakan pintu, ponselnya juga tidak aktif, karena takut terjadi sesuatu akhirnya Jevin masuk sendiri dengan memasukkan password yang sudah ia tahu.
"Maaf gue lancang." katanya yang berharap mendapat sahutan dari Joana.
"Jo?"
"Lo di dalem?"
"Ini gue, Jevin."
Sama sekali tak ada jawaban, karena panik ia mengecek kamar gadis itu, tapi nihil.
"Joan, Please.. Lo dimana?"
•••
Sementara Joana, gadis itu memilih pulang bersama Chaery, ia tahu dan sudah menebak pasti Jevin akan mendatanginya, ia sedang malas berurusan dengan cowok gak peka yang malah menyarankannya membuka hati untuk Jeno, jadi dengan sengaja ia menghindar dan berakhir di tempat Chaery.
"Minum dulu, Jo."
"Eh eh, kan gue jadi ngerepotin gini." Joana langsung terbangun yang semula merebahkan tubuhnya di atas kasur ketika Chaery masuk membawakannya segelas air mineral.
Chaery menggelengkan kepalanya, "Apa kabar kita kita yang sering main bahkan tidur di apart lo?"
"Orang gue seneng kalian dateng."
"Oh iya lo belum cerita kenapa?"
"Males sama Jevin."
Chaery duduk di depan Joana menunggu kelanjutan ucapannya.
"Gue gak tahan sebenarnya di posisi kayak gini, kalau emang Jevin mau temenan aja sampai seterusnya gue terima tapi perlakuan dia itu loh buat gue berharap lebih."
Chaery hanya mengangguk-angguk mengerti, "Terus terus?"
"Jevin tuh seolah ngebiarin gue buat jatuh terlalu dalam ke dia, malesin banget kan?"
"Lo bilang aja jujur sama dia kalau lo terjebak friendzone, misal ya jawaban dia gak sesuai sama apa yang lo harapkan, lo bisa peringati dia tentang sikapnya ke lo yang kelewat batas."
"Jujur? Oh enggak deh, Chae."
"Kenapa? Malu?"
"Jelas lah malu."
"Sei sama Yesha pasti marahin lo nih kalau denger keluhan kayak tadi padahal udah ada saran."
"Saran lo gak ada yang lain apa?"
"Mungkin Sei sama Yesha tahu."
"Kayaknya bakal lebih parah deh kalau dari mereka."
"Lo mau ngapain?" tanya Joana panik melihat pergerakan Chaery yang menelpon seseorang yang sangat ia yakini adalah Seiya.
"Hallo? Apa Chae?" suara yang familiar langsung terdengar, Joana telat mencegah Chaery.
"Buruan sini!" karena terlanjur kesal pada teman yang di depannya itu, Joana merebut ponsel Chaery dan berbicara langsung tanpa basa-basi.
Setelah itu, ia memutuskan sambungannya sepihak.
"Padahal gue mau nanyain hal lain loh, Jo."
"Ahh kenapa lo gak bilang, CHAERY?"
"Keburu di rebut hp gue. Eh tapi gak papa sih, emang lo tuh harus di sadarin dulu, karena lo yang memulai jadi harus tanggung jawab dong apalagi kalau lo biarin Jevin terus kayak gitu, nanti yang ada makin rumit dan gue gak mau denger lo galau."
"Wah, biasanya lo cuma bilang sabar ya atau lo pasti selalu di pihak yang lagi curhat, tapi kali ini lo beda Chae." ini di luar topik pembicaraan tapi memang ada benarnya juga.
Chaery tertawa kecil mendengarnya, "Itu karena gue udah greget."
"Btw Chae, gue gak mau balik ah malam ini, boleh kan semalem aja tidur di sini?"
"Boleh banget."
•••
08.30
Joana pulang pagi ini ke apartemennya, hari ini ada mata kuliah jam 10.00, padahal Chaery menawarkan tumpangannya agar tidak bolak-balik dan supirnya siap mengantar kemanapun, tapi karena saat terbangun pagi tadi ia baru melihat ponselnya terdapat ratusan pesan dari Jevin, pada akhirnya ia luluh dan memilih Jevin menjemputnya seperti biasa, maka dari itu Joana segera pulang.
"Masih gak ada balesan, apa belum bangun ya?" gumamnya sambil sesekali mengecek ponselnya saat di lift menuju unit tempat tinggalnya.
Setelah sampai dan membuka pintu, pandangan pertama yang dia lihat adalah Jevin yang tertidur di sofanya, lantas Joana terkejut dan langsung menghampirinya, berlutut di depannya agar dapat melihat jelas wajah Jevin yang sangat damai.
"Nungguin gue ya, Vin?" tanyanya pada sosok yang tertidur itu.
Sebenarnya ia tidak tega membangunkannya tapi karena hari ini ada kelas, terpaksa ia menepuk pelan bahu cowok itu, "Vin?"
"Jevin bangun."
"Ayo sarapan dulu, abis itu siap-siap ke kampus."
Perlahan Jevin membuka matanya lalu mengubah posisinya menjadi duduk, Joana yang ada dalam jangkauannya langsung ia bawa ke dalam dekapannya, belum ada yang bersuara, Jevin mengusap surai kecokelatan gadis itu dengan lembut.
"Darimana aja?"
"Gue khawatir sama lo."
"Ada perkataan gue yang salah ya?"
"Lo gak suka sama Jeno, harusnya gue gak ngomong gitu kan?"
"Maaf banget."
Joana hanya diam, entah yang mana dulu harus di jawab, Jevin sebenarnya peka tapi kalau urusan perasaannya sangat bodoh sekali.
Jevin melepaskan pelukannya karena sedari tadi tak mendapatkan respon, ia ingin melihat raut wajah Joana.
"Gue minta maaf buat lo khawatir."
"Enggak. Lo gak salah, gue penyebabnya kan."
"Vin.." seketika Joana teringat ucapan Chaery, tapi ia sangat ragu. Padahal momennya pas.
"Hmm?"
"Ayo siap-siap ke kampus." finalnya, lalu dalam hati Joana mengutuk dirinya sendiri yang sangat cupu.
"Gue mau bolos dulu sehari aja, baru tidur banget soalnya ini."
"Serius? Lo semalem di sini atau gimana?"
"Iya gue gak balik-balik cuma nungguin lo, hp nya buang aja Jo gak di pake kan?"
Joana menampakkan senyum canggung pada Jevin, apalagi posisinya masih seperti semula dengan jarak yang cukup dekat.
"Udah sana siap-siap, gue anterin lo abis itu lanjut tidur."
"Gak usah anterin kalau gitu, tidur aja Vin, nanti gue minta Yesha jemput aja."
"Beneran?"
"Iya."
Tanpa menyahut lagi, Jevin langsung merebahkan dirinya lagi di sofa dan kembali memejamkan matanya, definisi ngantuk berat. Joana menahan senyumnya melihat itu, karena gemas sendiri ia tak tahan untuk mengusak rambut Jevin.
"Selamat tidur ganteng."
"Eum." Jevin masih menyahut walaupun dengan malas, mungkin itupun sudah setengah sadar.
•••
Ada yg suka baca wattpad castnya haruto gak?
Mampir ke magic violet yuk di akun ini:)
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLIT REVERIE | 00 LINE
FanfictionStory for fan 00 Line Kisah ini memiliki banyak sisi, tentang persahabatan empat gadis dan masalah percintaan mereka. Menghadapi berbagai tantangan, cinta tak terbalas, terjebak friendzone, perjodohan hingga kisah cinta rumit karena trauma.
