PART 30

240 37 3
                                    

Sudah berhari-hari Paji mendekam di dalam kamarnya, Papanya tentu saja kecewa pada sikap Paji waktu itu, hubungannya dengan keluarga Dave masih baik-baik saja namun terselip rasa tidak enak hati apalagi melihat raut wajah Seiya terakhir kalinya yang menampakkan kegelisahan.

"Papa masih marah sama Cakra, Ma?" Cowok itu baru keluar kamarnya di siang hari ini.

Soraya yang sedang duduk santai di sofa hanya mengerlingkan matanya, "Stok makanan di kamar udah habis kah?" sindirnya karena sedari kemarin di bujuk keluar namun ia tidak mau dan belum siap berhadapan dengan sang papa.

"Ma jawab dulu."

"Jelas lah papa kamu marah."

Paji menempati tempat duduk di sisi Soraya, lalu ia melihat ponselnya di meja yang sudah beberapa hari ini tidak di aktifkan.

"Pasti banyak chat nih." gumamnya.

"Seiya pasti nyariin kamu, jahat banget kamu tuh!"

"Ya maaf."

"Minta maaf ke Seiya bukan Mama."

Paji mengaktifkan ponselnya kembali dan dugaannya benar, ia mendapati banyak pesan dari teman-temannya, tapi nama Seiya di aplikasi pesan itu tidak di temukan, gadis itu tidak peduli padanya sama sekali. Paji tertawa miris mengingatnya.

"Sei sama sekali gak ada hubungin aku." Paji menunjukkan layar ponselnya pada sang mama, justru Soraya mengerutkan keningnya membaca sederet pesan yang belum di baca tertera paling atas.

"Ares masuk rumah sakit?"

"Hah?" Paji yang terkejut pun langsung membuka pesan di grup chatnya.

Tanpa basa-basi ia menelpon Ajun yang paling berisik di grup itu.

"Jun Ares di rumah sakit mana?"

"Lo siapa?"

"Bukan saatnya becanda Ajun!"

"Hmm.. Nanti gue kirim lokasinya."

"Oke."

Setelah itu ia memutuskan sambungannya, "Ma, aku pergi dulu ya."

•••

"Gimana?"

"Dia gak mau ketemu lo terus dia langsung pulang deh."

Regan menghela napasnya mendengar jawaban Lia yang membujuk Yesha saat di taman belakang kampus.

"Yaudah deh, thankyou ya Li."

"No problem, gue ke bawah dulu ya?"

Selepas Lia menuruni anak tangga, Regan berpapasan dengan Paji yang terlihat terburu-buru.

"Woi Gan!" sapanya tanpa menunggu Regan balik menyapanya.

Sadar tiba-tiba ada di perpustakaan lantai dua, Paji mengecek layar ponselnya kembali, "Ini bener lokasi yang Ajun kirim di sini, kok perpus ya?"

Paji menyapu pandangannya keseluruh ruangan luas ini, namun nihil tak menemukan yang dicarinya. Segera ia menelepon Ajun kembali.

"Ah lo ngerjain gue ya?"

"Ada yang nyariin lo pagi tadi, terus gue liat dia ada di perpus, cari aja yang pake kaos putih."

"Gue mau liat kondisi Ares woi."

"Ah elah bocahnya aja udah ngedate lagi sama Chaery."

"Lah?"

"Udah temui aja dia."

STARLIT REVERIE | 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang