PROLOG

998 75 7
                                    

Udah siap terombang-ambing?
Happy Reading guys

•••

Tampil di depan banyak orang adalah hal yang paling Chaery takuti bahkan hindari, gadis itu ragu melangkah ke atas stage yang di dalam auditorium ini, satu minggu yang lalu baru saja selesai dilaksanakannya OSPEK di kampusnya, artinya Chaery naik satu tingkat dan mahasiswa baru yang tepat berada di depan matanya saat ia mengintip di balik tirai kini sudah siap menantikan penampilannya.

MC di sana sudah menyebutkan namanya, namun gadis itu justru semakin gemetar dan nyaris kabur dari belakang stage sampai Joana menariknya kembali.

"Please, cuma lima menit doang. Lo pasti bisa, Chae. Gue percaya sama lo," kata Joana selaku perwakilan panitia acara festival penyambutan mahasiswa baru ini.

"Tapi, Jo-"

"Eh eh kenapa ini?" tanya ketua pelaksana acara yang kebetulan ada di belakang stage.

"Chaery gak mau nyanyi masa."

"Ayolah, suara lo kan bagus." padahal Paji selaku ketua pelaksana itu belum pernah mendengarnya bernyanyi.

"Demi kelancaran acara ini, abis ini udah kok." sahut Joana.

"Nah bener, mereka udah nungguin tuh." cowok itu terlihat tidak sabar.

Chaery menarik napasnya dalam, sebelum naik Joana mengenggam tangan Chaery memberikan dukungan.

"Semangat, gue liat lo di depan sana." Joana terlebih dahulu berjalan lewat sisi untuk sampai di tempat penonton, ia mengedarkan pandangannya mencari rekan satu timnya dalam acara ini yang kebetulan sedang tidak ada jobdesk.

Jevin melambaikan tangannya pada Joana dan menyuruhnya duduk di sampingnya.

"Perjuangan lo selama sebulan nih." bisik Jevin saat Joana tepat di sampingnya.

Benar, tampilnya Chaery yang ada di depan sana adalah perjuangan Joana, ia yang mengusulkan Chaery mengisi salah satu acara pada panitia lainnya, meskipun ditolak berkali-kali oleh Chaery namun Joana meyakinkannya, karena ia tahu Chaery memiliki suara yang bagus dan unik, sering kali ia mendengar Chaery yang tanpa sadar bernyanyi kecil ketika sedang bersamanya.

"Gue bangga liat temen gue," sahutnya yang mulai mendengar alunan musik lalu di sambut suara indah Chaery. Joana bernapas lega melihat Chaery bernyanyi dengan santai, walaupun di awal terlihat kegugupannya.

Sedangkan di sisi lain dua orang mahasiswi sedikit terlambat datang di tengah-tengah Chaery bernyanyi.

"Ah gara-gara lo minta jemput jadi telat kan Sei!" gerutu Yesha, salah satu teman Chaery yang cukup bersemangat ingin melihat penampilan itu.

"Lo sendiri yang nawarin." balas Seiya sembari menarik Yesha duduk paling belakang, karena hanya itu kursi yang tersisa.

"Gak keliatan, Sei."

Yesha mencoba mengambil gambar lewat ponselnya dari jauh.

"Ada yang dokumentasiin, Sha. Liat aja di ig kampus gue yakin pasti ada update."

"Oh iya ya."

Sedangkan tepat di bawah stage yang tidak terlalu tinggi, seseorang berdiri di tengah-tengah dengan kamera yang mengarah pada Chaery untuk mendokumentasikan acara ini, namun siapa sangka ia malah terpana melihat Chaery di depan sana.

Ares namanya. Naresh Ivander lengkapnya.

Cowok itu tidak berniat sama sekali ikut kepanitiaan ini jika bukan karena Paji yang memasukkannya ke tim dokumentasi, karena merasa diberikan tanggung jawab, dengan berat hati Ares menerimanya.

Dan sekarang Ares rasa terbayar sudah rasa capek dan keterpaksaannya itu dengan kehadiran Chaery yang bernyanyi seolah hanya untuknya.

Dan sekarang Ares rasa terbayar sudah rasa capek dan keterpaksaannya itu dengan kehadiran Chaery yang bernyanyi seolah hanya untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai...
Ada yang minat baca kelanjutan cerita ini?

STARLIT REVERIE | 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang