PART 28

231 45 2
                                    

"Chae, bawa ini buat temen-temen kamu."

"Oke, Ma." Chaery membawa beberapa yang telah disiapkan mamanya untuk mereka yang kini sudah berkumpul di halaman belakang rumahnya, tengah duduk di gazebo usai makan masakan spesial mamanya Chaery.

"Sesi curhat kali ini di buka!" kata Joana berbarengan dengan kedatangan Chaery yang baru bergabung.

Sontak semua mata tertuju pada Seiya, namun gadis itu tertawa canggung dan mengalihkan perhatian teman-temannya dengan pertanyaan untuk Joana.

"Eh Jo, gimana caranya lo bisa sesuka hati minta antar jemput jevin?"

"Jevin sendiri yang minta, makanya hati gue ngelunjak jatuh cinta sama dia."

"Gue juga kalo di deketin cowok modelan Jevin juga gak bakal nolak, Jo." sahut Yesha.

"Jevin tuh aneh," kata Chaery. "Sebatas temenan sama lo tapi udah banyak ngelakuin apapun buat lo, itu karena suka atau sayang. Tapi bilangnya gak suka sama lo."

"Chae, jangan buat gue terbang deh." dalam Joana mengharapkan apa yang di katakan Chaery itu benar.

"Gue ngomong fakta loh ini."

"Udah ah, katanya Sei mau cerita, kebiasaan deh alihin topik dulu." Joana menyudahi obrolan tentangnya dan beralih pada Seiya.

"Oh.. I-itu lupain aja."

"Gak bisa!" teriak Yesha geram.

"Ayolah Sei, lo kenapa?" tanya Chaery.

"Em.. Paji." ujarnya sangat pelan.

"Paji tunangan lo?" tebak Yesha.

"Siapa sih yang tunangan sama dia?" sanggahnya.

"Lah, kan lo berdua di jodohin."

"Ya tapi gak tunangan, Sha!"

"Oke oke, Paji jodoh lo aja gitu gue bilangnya?"

"Paji temen Ares atau Jevin kan lo bisa sebut kayak gitu!"

"Paji ketua pelaksana acara festival kampus aja udah paling bener." lerai Chaery.

Joana tertawa kecil melihatnya, "Kesel kan Chae liat mereka ribut?"

"Baru sadar gue."

"Jadi intinya Paji kenapa, Sei?" tanya Joana.

"Gak tahu, perasaan gue gak enak banget abis di sentak sama dia."

"Gue marahin balik nanti, Sei."

"Bukan gitu maksudnya, Sha. Sikap gue mungkin ada yang salah di mata dia."

"Coba lo ngomong sama Paji." saran Joana.

"Gimana mau ngomong, di telepon aja langsung di matiin."

"Kalau marah diemin dulu Sei, dia butuh waktu buat kontrol emosinya."

Seiya setuju dengan Chaery, ia mengangguk pelan dan kemudian tenggelam dalam pikirannya sendiri.

•••

Hari hampir malam, Jevin menjemput Joana di rumah Chaery dan mengantarkannya seperti biasa, sampai depan pintu apartemen atau mampir sebentar.

"Vin, ada yang suka sama lo adik tingkat jurusan kita, pernah semangatin lo pas futsal terus ngasih minuman." kata Joana saat mereka sampai di ambang pintu.

"Tau."

"Tau apa nih?"

"Tau ada yang suka."

"Terus tanggapan lo gimana?"

STARLIT REVERIE | 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang