33. SAH

204 30 0
                                    

BANTU RAMEIN
HAPPY READING

▪︎🦋▪︎

"Wahai sang pemilik hati, maafkan hamba yang terlanjur mencintai hambamu secara berlebihan. Sehingga kau cemburu hingga mematahkan hatiku untuk menyadarkanku bahwa cinta sejati hanya cinta karena Allah."

▪︎🦋▪︎

"Saya terima nikah dan kawinnya Asma Nadia binti Ahmad Hairul dengan mahar seperangkat alat sholat dibayar--"

"BERHENTI!" Semua orang yang berada didalam Masjid tercengang melihat seorang dengan almamater datang bersama keluarga Asma.

Gus Alshad terheran dengan apa yang terjadi malam ini. Seharusnya ia yang menikah dengan Asma bukan adiknya. "Ada apa ini? Kenapa kamu menikahi wanita yang seharusnya menikah dengan saya?" tanya gus Alshad tegas kearah adiknya.

Ayah Hairul dan ibu Fathia mencari keberadaan putrinya lalu memeluk Asma yang sedang menangis sesenggukan itu dengan erat.

"Abah dan ummi menyuruh saya menikahi Asma karena ada kesalahpahaman, mas," sahut gus Nizar.

"Apa yang terjadi?" 

"MEREKA KETAHUAN BERDUAAN DIDALAM GUDANG, GUS!" teriak Saskia lantang.

Gus Alshad mendengarnya lalu menatap Asma yang masih menangis. Pria itu berjalan menuju ummi Fatimah dimana ia tengah mencari keberadaan Asma. "Assalamualaikum. Bisa kita bicara sebentar?" ajak gus Alshad.

Asma mendongak lalu menatap ummi Fatimah.

"Abah, izinkan saya bicara lebih dulu dengan Asma sebelum akad dilanjutin."

Abah Dzikri mengangguk. Asma bangkit menyusul gus Alshad yang berjalan keluar masjid. Ternyata santri yang banyak diluar tadi sudah tidak ada diusir oleh kang Umar. Asmapun melega, setidaknya masalah itu takkan menyebar lagi. Terdengar sesenggukan pelan. Gus Alshad mengajak Asma duduk di Pelataran masjid dengan menjaga jarak. Lagipula didalam sana masih ramai manusia yang bisa melihatnya berdua diluar.

"Gus, maafin saya," ucap Asma pelan.

Gus Alshad berdeham pelan. "Apa yang terjadi? saya yakin kamu tidak senakal itu sampai berduaan dengan adik saya di Gudang."

"Semuanya salah paham waktu ngelihat Asma berduaan di Gudang bareng gus Nizar. Siang itu Asma lagi tidur karena capek ngerapiin kitab sampai nggak tau kalau gus Nizar sorenya masuk ke Gudang buat cari kitab dan nggak lihat Asma yang lagi tidur  dibawah meja."

"Waktu Asma keluar dari sana, Asma gak sengaja nabrak meja, jadinya Asma hampir jatuh dan langsung diselamatin gus Nizar. Waktu itu juga Afiqa, Syariffah dan kak Saskia datang dan kaget ngelihat Asma. Demi Allah, Asma gak ngelakuin hal aneh-aneh bareng gus Nizar."

"Memangnya ada apa sampai kamu ke Gudang, Asma?" tanya gus Alshad heran.

Asma menoleh sebentar. "Asma dihukum bersihin gudang seminggu, gus. Gara-gara ada masalah sama kak Saskia."

Gus Alshad berdeham lalu mengangguk. "Semuanya cuma salah paham kan?" Asma berdeham mengiyakan.

"Baiklah. Ayo masuk. Saya yang akan menggantikan gus Nizar," ucap gus Alshad membuat Asma berhenti sesenggukan dan langsung merubah wajah menjadi cengo.

Asma sama sekali tak bergerak padahal gus Alshad sudah berdiri. "Ayo masuk, Asma."

"Maksudnya gus tadi?"

"Saya sudah bilang mau mengkhitbahmu. Malam ini, bersamaan dimana ada keluargamu, saya siap menghalalkanmu sekarang juga."

Dua orang itu kembali masuk ke dalam masjid meskipun Asma masih cengo.

AKU, KAMU, DIA DAN PILIHAN TUHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang