34

1.3K 139 10
                                    

Author POV:

"Sayang kamu mau kemana?"Tanya Shani melihat Gracia menuju keluar.

"Bukan urusan kamu!"Gracia berlari meninggalkan Shani.

"Tunggu Ge, kamu gak boleh pergi."Shani mencoba memegang tangan Gracia agar tidak kabur dari apartemen.

"Lepasin."Gracia mencoba melepaskan tangan yang digenggam oleh Shani.

"Gak, aku gak mau lari dari masalah Ge, kita perbaiki masalah ini ya."Shani memeluk Gracia dengan erat ia tidak mau jika Gracia pergi meninggalkan nya.

"Gak lepasin."Akhirnya Gracia bisa terlepas dari pelukan Shani kemudian ia pun lari meninggalkan apartemen ia hanya butuh sendiri dulu untuk sementara ini.

"Graciaaaa."Teriak Shani ia sudah mencoba menghalangi Gracia untuk tidak kabur tapi ia malah tidak berhasil menahannya.

Gracia yang sedang bertengkar dengan Shani ia memilih pergi kerumah orangtuanya untuk menenangkan pikirannya karena masalah rumah tangganya.

Sampai larut malam pun Gracia masih berada dirumah orangtuanya, ia sedang asyik menonton TV bersama Shanju dengan memasukkan cemilan kedalam mulutnya.

"Gre, Lo gak ada niatan balik gitu?"Sindir Shanju kepada adiknya sudah lama ia tidak menjahili adiknya itu.

"Lo ngusir gue?"Gracia menatap tajam kepada kakaknya yang suka menjahili dirinya.

"Bisa jadi, Lo gak takut gitu dimarahin Shani?"Tanya Shanju.

"Ngapain takut?"Gracia menaikkan kedua alisnya.

"Lo gak boleh gitu, emangnya Lo mau jadi istri durhaka harusnya Lo ikutin perintah Shani, Lo jangan kabur-kaburan gini. Kalo Shani nyariin Lo gimana?"Nasihat Shanju pada adiknya walaupun mereka berdua sering bertengkar, Shanju tetap sayang pada adiknya itu.

"Udah lah, gak usah ikut campur rumah tangga gue."

"Gue gak bermaksud ikut campur urusan rumah tangga Lo, gue sebagai kakak cuma mau contohin yang baik aja."

"Sok banget Lo, mending cari pacar sana daripada ganggu gue."Sindir Gracia.

"Gue lagi bahas tentang Lo kenapa Lo jadi bahas tentang gue."

"Abisnya Lo terlalu ikut campur urusan gue, mending gue ke kamar daripada disini muak liat muka Lo."Kemudian Gracia pun pergi ke kamarnya dengan membanting pintu kamarnya. Gracia paling tidak suka jika ada orang yang mencampuri urusannya.

"Astaga bener-bener ya tu anak keras kepala banget dah."Gumam Shanju.

Disisi lain Shani yang baru saja pulang dari kantornya ia melihat seisi kamarnya kosong tidak ada orang kemana perginya Gracia.

"Kemana dia jangan-jangan dari pagi belum pulang? Apa mungkin dia pergi kerumah orangtuanya coba telpon Shanju aja kali ya."Tanpa banyak bicara pun Shani segera menghubungi Shanju untuk menanyakan kabar Gracia apakah ada disana atau tidak.

"Halo Shan."

"Halo Nju, gue mau tanya ada Gracia gak disana?"

"Ada, emangnya dia gak izin dulu gitu ke Lo?"

"Enggak, tadi pagi kita berantem terus Gracia pergi dari apartemen makannya gue telpon Lo."

"Maafin adek gue ya Shan, dia emang gitu orangnya. Kalo Lo mau jemput dateng aja kerumah."

"Iya gak papa, yaudah sekarang gue langsung jemput Gracia makasih infonya."

"Iya sama-sama Shan."

Jika Aku DipelukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang