03

5.5K 298 6
                                    

Author pov:
Cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah jendela, mengusik tidur seorang gadis cantik yang berada di pelukkan seseorang. Matanya mengerjap beberapa kali merasa terganggu dengan cahaya yang begitu menusuk netranya.

Gadis itu adalah Gracia dan yang sedang mendekap nya itu adalah Shani. Gracia perlahan melepaskan pelukan erat Shani dan bangkit dari posisi tidurnya, mengerjapkan matanya dan mencoba mengumpulkan nyawanya yang masih berceceran entah dimana. Matanya menatap kearah Shani yang sedang tertidur pulas, dan Gracia pun menghela nafas saat menyadari dia tertidur di apartemen Shani.

Gracia pun bangkit dan pelan-pelan berjalan menuju kamar mandi. Tidak lama dari itu Shani yang sedang tertidur perlahan terbangun ketika Gracia sudah tidak berada di pelukkannya. Shani yang menyadari kekasihnya tidak ada pun seketika merasa takut, takut jika Gracia pergi meninggalkan nya karena masalah semalam.

"Gre, sayang kamu dimana?"Shani

Tidak lama setelah Shani mengatakan itu, pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan Gracia yang sudah telah mengenakkan pakaian ganti dan berjalan kearah nya. Shani yang melihatnya pun menghela nafas lega, ternyata Gracia masih ada di apartemen nya. Shani pun bangkit dari tempat tidurnya, menghampiri Gracia dan memeluknya erat.

"Gre, aku kira kamu pergi. Aku takut banget karena tadi kamu gak ada ketika aku bangun"Shani

Gracia yang terkaget pun atas pelukkan Shani seketika mematung dan tidak lama ia pun membalas pelukkan Shani.

"Maafin aku, semalam aku udah bikin kamu takut. Kamu maafin aku kan?"Shani

Gracia hanya diam dan enggan menjawab pertanyaan yang Shani lontarkan. Gracia hanya diam dan semakin menelusupkan kepalanya ke ceruk leher jenjang Shani. Karena tidak mendapatkan jawaban dari Gracia, Shani yang bingung pun kembali berucap.

"Sayang, kok kamu diem aja? Kamu gak papa kan?"Shani

"Aku gak papa Ci. Aku udah maafin kamu kok"Gracia

"Beneran kamu udah maafin aku?"Shani

Gracia menganggukkan kepalanya didalam pelukkan Shani, yang membuat Shani tersenyum dan perlahan Shani melepaskan pelukannya. Lalu ia membawa wajah kekasih nya menatap kearah wajahnya. Shani mengecup kening, pipi, hidung, mata, dan yang terakhir bibir tipis Gracia.

"Makasih sayang, kamu udah maafin aku"Shani

"Tapi kamu harus janji sama aku"Gracia

"Apa sayang?"Shani

"Kamu jangan kayak gitu lagi, aku takut"Gracia

Hati Shani terenyuh ketika mendengar ucapan Gracia, ia sadar bahwa semalam ia telah membuat Gracia takut padanya. Shani menggenggam kedua tangan Gracia dan menatap kearah netranya.

"Aku janji Gre, aku gak bakalan ulangi lagi. Tapi aku berhak cemburu Gre, aku gak mau kehilangan kamu"Shani

"Cemburu boleh, tapi jangan berlebihan. Walaupun banyak manusia diluaran sana yang lebih sempurna dari kamu, aku tetep sama kamu Ci. Kamu gak bakal kehilangan aku"Gracia

"Tapi tetep aja Gre, orang yang suka kamu tuh banyak. Aku takut aja kamu terpikat sama gombalan manisnya"Shani

"Tapi aku rasa hati aku udah mentok di kamu Ci. Apa kamu merasakan hal itu juga?"Gracia

"Sebelum kamu merasakan itu, aku udah merasa kalo kamu itu cinta pertama dan terakhir aku Gre. Makannya tadi aku bilang aku takut kehilangan kamu. Takut kamu pergi"Shani

"Yang paling terpenting adalah kita harus saling percaya Ci, karena kalo enggak. hubungan yang kita bangun sebegitu lama nya bisa aja kandas di tengah jalan jika tanpa kepercayaan."Gracia

Jika Aku DipelukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang