Jika Aku Dipelukmu

12

Hai! Sorry yaa baru up lagiii😅
Happy Reading...

Author pov:

Seorang gadis muda usianya bisa dibilang 4 tahun lebih muda dari Gracia. Gadis itu terlihat sedang menunggu seseorang, ia sudah menunggu selama dua jam di depan pintu masuk kantor seseorang dan ia belum menemukan apa yang ia cari.

Gadis muda itu pun perlahan menarik kedua sudut bibir nya keatas saat melihat orang yang sangat ia rindukan, orang yang selama ini ingin sekali ditemuinya.

Gadis itu pun berlari menuju orang yang sangat ia rindukan, tanpa mendengarkan teriakan satpam yang meneriaki nya.

"Kak shaniiiii"Gadis tadi langsung memeluk Shani dengan erat, sangat erat membuat Shani tersentak kaget.

ZAHRA NUR KHAULA

Ya. Gadis tadi adalah Zahra atau bisa kita panggil dengan sebutan Ara. Siapa kah gadis itu? Gadis itu adalah anak dari mantan kekasih seorang Shani. Gadis yang ia anggap seperti adik nya sendiri setelah Chika. Dan sekarang Ara sangat memeluk Shani dengan erat, tangisan Ara pecah saat memeluk Shani seperti layaknya seorang bocah, sama seperti Ara dulu yang selalu nangis saat meminta permen.

Shani tidak pernah tahu tentang kabar Ara selama ini keluarga Papa kandung Ara seolah membawa anak itu pergi jauh dari publik. Shani pernah mencarinya meskipun ia sangat membenci Nadse ibu dari Ara. Karena dulu mantan kekasihnya itu berniat ingin menjebak nya, tapi Shani tidak bisa melupakan Ara yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

"Aku kangen sama kakak, apa kak Shani benci sama aku karena aku adalah anak haram? Anak dari kesalahan ibuku?"Shani masih membeku, Shani yakim bahwa itu adalah Ara tetapi Ara belum melepaskan pelukannya membuat Shani terdiam.

Ara yang merasa Shani hanya diam saja dan tidak membalas pelukannya, Ara langsung melepas pelukan sepihak yang dia lakukan. Tinggi badan Ara hampir sama dengan Shani.

Shani langsung tersenyum dan menghapus air matanya. Satpam yang meneriaki nya masih berdiri di belakang nya.

"Pergilah, saya kenal dengan gadis ini"ucap Shani kepada satpam nya.

Shani belum mengeluarkan suaranya lagi, tubuhnya maju dan memegang kuping kanan Ara. Bukan apa-apa, Shani hanya memastikan bahwa gadis muda didepan nya ini benar-benar Ara, Tanda lahir dibelakang telinga Ara membuat Shani percaya bahwa dugaannya memang benar.

Shani mundur tiga langkah, matanya melihat Ara yang masih berkaca-kaca. Shani merentangkan kedua tangannya Ara langsung memeluk Shani kembali, Ara tersenyum dalam pelukan itu meski isakan pilu bisa Shani dengar. Ada apa dengan Ara? Shani bisa merasakan kesedihan gadis itu.

Hati Shani tersentuh, bukan karena ia mencintai Nadse atau dia pernah ada hubungan dengan Nadse. Shani sudah melupakan perempuan itu, perempuan yang membuat Shani yang harus berpisah dengan Gracia saat itu. Shani hampir merawatnya hingga lima tahun jadi Shani tau apa yang Ara rasakan, Shani sudah hafal dengan tangisan Ara.

"Kak Shani..Hiks...kakak kenapa tidak mencariku? Aku udah jadi anak yang baik bukan? Aku udah tau semuanya, ibuku seorang jalang hingga aku dilahirkan di dunia ini. Aku sudah mendengar cerita itu, maaf untuk ibuku yang pernah memisahkan kakak dari orang yang kakak cintai, tapi apa kakak tau aku tidak pernah membenci ibu, Ara kangen banget sama kakak"Ara masih menangis, Shani tidak menyangka bahwa wajah Ara sangat berbeda dengan masa kecilnya.

"Kakak pernah mencarimu, sudah jangan menangis. Bukankah kamu gadis yang kuat? Kakak juga sudah memaafkan ibumu, kamu tidak boleh membencinya, karena kamu tau? Seorang anak dilahirkan karena Cinta!" Namun ucapan Shani itu hanya dibalas gelengan oleh Ara, papa kandung nya tidak pernah merawatnya, papa kandungnya sudah menikah dan mencampakkan dirinya. Selama ini Ara hidup sendiri dengan bekerja dicafe, dan kemarin Ara membeli tiket untuk terbang ke jakarta. Dia merindukan Shani selama bertahun-tahun Ara sangat ingin menemui Shani tapi tuhan berkehendak lain.