Author pov:
Gracia tersenyum didepan cermin. Ia menatap pantulan dirinya sembari mencari dimana letak penampilan nya yang kurang. Ia harus tampil sempurna, kekasihnya meminta ia untuk jalan bersama hari ini.Demi apapun, Gracia sangat bahagia. Pasalnya, kekasihnya itu cenderung orang nya pasif. Jarang sekali memulai sesuatu lebih dulu.
Gracia mengangguk, ia sudah puas dengan penampilannya. Ia melirik jam tangan, ketika melihat arah jarum jam tersebut Gracia mengumpat pelan. Dia hampir terlambat. Ia segera bergegas menuju tempat bertemunya dengan Shani.
Gracia terduduk lemas di taman yang menjadi tempat bertemunya bersama Shani. Kenapa Gracia tidak dijemput oleh Shani? Jawaban nya adalah karena Shani tiba-tiba ada meeting mendadak. Ia menunduk lesu, sudah lewat setengah jam dari waktu yang mereka rencanakan. Namun, kekasihnya belum juga menemui dirinya. Ia mencoba menghubungi kekasihnya. Tetapi, tak ada balasan apapun. Telpon nya juga tidak dijawab.
Ia menatap sekeliling taman tempatnya duduk. Hatinya terasa semakin sedih, karena semua orang di taman ini tidak ada yang seorang diri sepertinya.
Gracia mendongak, ia terkejut. Terkejut karena Shani kekasihnya itu menemuinya. Gracia tersenyum geli, melihat penampilan Shani yang jauh dari kata baik-baik saja.
Peluh keringat memenuhi pelipis Shani baju kantor yang biasanya terlihat rapi sekarang terlihat acak-acakan. Deru nafasnya pun tidak beraturan tetapi Shani masih memasang wajah datar andalan nya.
"Ci, kamu kenapa terlambat? Aku nungguin kamu dari tadi"Gracia
"Maaf Ge. Kita udahan yaa"Shani
"Maksud kamu?"Gracia
"Aku mau kita putus"Shani
"Ci kamu becanda kan? Kamu salah ngomong kan"Gracia
Sudut bibir Gracia bergetar, Shani menatap Gracia dengan tanpa keraguan. Yang berarti Shani serius.
"Aku akan mengelola perusahaan aku yang ada di luar negeri Ge. Aku akan meninggalkan indonesia"Shani
"Tapi kan Ci. Kita bisa Ldr, teknologi semakin maju. Apa salahnya?"Gracia
Tanpa sadar bulir air mata yang sedari tadi Gracia tahan, jatuh melewati pipinya. Hatinya sakit ketika Shani mengatakan itu semua. Hatinya sakit ketika Shani mengakhiri hubungan yang telah mereka jalin 6 bulan lamanya.
"Maaf Ge"Shani
"Enggak Ci. Kamu gak boleh tinggalin aku Ci, aku tau kamu bohong kan. Ci enggak Ci.. Jangan tinggalin aku."Gracia
"Ge sayang bangun. Kamu kenapa Ge"Shani
"Cii. Pliss jangan tinggalin aku. Ci Shaniiii"Gracia
"Ge. Hey aku disini sayang, kamu kenapa? Mimpi buruk"Shani
Gracia yang kesadaran nya mulai terkumpul pun seketika menubrukan badan nya ke pelukan Shani yang sedari tadi memasang wajah khawatir.
"Ge, bilang sama aku. Kamu kenapa?"Shani
"Ci. Aku takut banget"Gracia
Mendengar pengakuan Gracia, Shani yang sedang memeluknya pun semakin khawatir terhadap kekasihnya yang memeluknya semakin lama semakin erat.
"Kamu takut kenapa sayang?"Shani
"Tadi aku mimpi kalo kamu tuh putusin aku. Terus ninggalin aku Ci, aku takut banget"Gracia
Shani tersenyum senang. Ia senang karena ia yakin bahwa Gracia secara tidak langsung takut kehilangan nya. Shani pun perlahan melepaskan pelukan nya. Ia beralih menggenggam tangan Gracia dan mulai menciumi Gracia. Dari mulai kening, kedua mata, hidung, pipi, dan yang terakhir bibir bergetar nya Gracia. Ia pun menatap Gracia dengan mata teduhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Aku Dipelukmu
FanficCuma cerita Fiksi jadi jangan dianggap serius! "Diriku seutuhnya, milikilah"_Gracia_ "Dirimu seutuhnya, Kucintai"_Shani_ Cast utama: 1.Shania Gracia Harlan 2.Shani Indira Natio #Greshan #Jkt48