22

1.9K 191 23
                                        

Happy Reading!!

"Ci Gre jangan nangis terus Chika jadi pengen nangis!"Ucap anak itu kala melihat Gracia yang terkadang mengusap air matanya. Untuk hari ini Gracia akan tinggal dirumahnya untuk sementara.

Mendengar celoteh Chika membuat tangis Gracia mereda, Gracia tersenyum tipis melihat calon adik iparnya itu yang sedari tadi selalu ingin menghiburnya.

Setelah diperjalanan yang melelahkan kini mobil itu sudah masuk kedalam pekarangan rumah keluarga Gracia.

Seperti biasa Gracia sudah hafal kamar yang akan ditempatinya yaitu kamar dirinya yang sudah dibersihkan oleh Bi Sumi.

Setelah masuk kedalam kamar itu Gracia langsung membuka kopernya, disana ia mengambil ia mengambil foto yang sudah disiapkannya. Tidak ada yang bisa Gracia lakukan selain menghembuskan nafasnya berat. Ia mendekap foto itu dan kembali terisak pelan. Kenapa hatinya terasa sakit?

Gracia yakin setelah ini matanya akan sembab dan itu tidak masalah untuknya. Dan setelah ini Gracia akan meneruskan hidupnya tanpa Shani untuk sementara waktu.

...

DORRRR

Suara tembakan itu begitu nyaring. Seorang wanita itu meringis kala kakinya tertembak begitu saja. Kakinya terasa kaku hingga dirinya terjatuh.

"AKU SUDAH MEMPERINGATI MU SHANI AKU TIDAK AKAN MAIN-MAIN DENGAN UCAPANKU!"

Hari ini tepat seminggu Shani di Amerika ia sudah menemui Nadse dan Shani kira hari ini adalah pertemuan terakhirnya dengan wanita ular itu tapi ternyata salah kaki Shani terasa panas karena tembakan itu.

Anak buah Shani sudah tertembak didepan sebelum masuk kerumah Nadse dan sahabat-sahabatnya pun sudah tergeletak tak sadarkan diri, kini tinggal Dirinya yang sedang berjuang untuk mengakhiri permasalahan semua ini. Disana sudah terlihat Nadse yang memegang pistol dan mengarahkannya didepan wajah Shani.

"HAHAHA KAU BERTEKAD MENDATANGIKU KARENA NYAWA GRACIA! KAU TAU AKU MEMPUNYAI BANYAK PENGAWAL AKU BISA SAJA MENGHANCURKAN GADISMU DISANA!"

"OOUUHH APA KAU BODOH! GADISMU BISA SAJA BERMAIN-MAIN DENGAN LAKI-LAKI LAIN ATAU TERGODA DENGAN SALAH SATU SURUHANKU KARENA SETELAH INI MARI KITA BERMAIN-MAIN"

"JAGA BICARAMU BITCH! OMONG KOSONG APALAGI YANG KAU UCAPKAN! DASAR JALANG SIALAN!"

DOORRRR

"AAKHHHH!!!"

Shani memejamkan matanya sangat erat saat Nadse kembali ingin menembak dirinya, tapi mata Shani langsung terbuka saat melihat tubuh wanita paruh baya didepannya itu bersimbah darah.

Dokter Amerika yang ingin Shani temui itu tertembak oleh anaknya sendiri, Nadse tersenyum miring dan tidak berniat untuk menolong ibunya itu. Shani menyeret kakinya itu agar sampai didepan ibu Nadse dan diikuti oleh sahabatnya. Wanita itu menyelamatkan Shani dan sekarang tertembak pas didadanya. Darah sudah keluar dari mulut wanita paruh baya itu.

Shani menepuk pipi wanita itu dan mengucapkan banyak terima kasih telah menyelamatkannya. Shani tau bahwa wanita didepannya ini sudah tidak bernyawa tapi anaknya seolah biasa saja.

"BAJINGAN! TUHAN TIDAK AKAN MEMAAFKANMU JALANG! LIHATLAH INI IBUMU!"

"AKU TIDAK BERNIAT MENEMBAKNYA SAYANG, DIA INGIN MENJADI PAHLAWAN UNTUK MUSUH ANAKNYA, BUKANKAH KALIAN LEBIH BAIK MATI BERSAMA? IDE BAGUS! AKU AKAN LEBIH MUDAH MENGHANCURKAN GRACIA!"

Jika Aku DipelukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang