Author pov:
Shani menatap mata Gracia dengan lembut, tadi gadis itu ingin berjalan ke taman dia sudah bosan berada di ruangan yang penuh dengan aroma obat-obatan.
"Cii. Kenapa kamu liatin aku nya kayak gitu banget. Muka aku jelek ya?"Ucap Gracia
"Iya kamu jelek!! Tidak pernah berubah!"Jawab Shani sambil terkekeh pelan dan saat itu Gracia mencubit perut Shani yang membuat nya kesakitan.
"Aduh sayang!! Gimana kalo perut aku yang sixpack ini kendor kena cubitan kamu"Ucap Shani pura-pura kesakitan. Padahal memang sakit dan dia ingin menaikkan kaos nya tapi Gracia menahannya.
"Jangan dibuka!! Kamu gak malu apa diliatin suster yang lewat?"Itu hanya bualan Gracia karena ia tidak ingin seseorang terpesona dengan tubuh Shani.
"Gak papa dong. Biar mereka tau kalo kamu punya pacar keren kayak aku!"Ucap Shani dengan antusias.
"Pede banget kamu. Bilang aja kamu mau pamer kan? Aku aja yang suka bareng-bareng sama kamu gak mau liatnya!!"Tapi entah kenapa ucapan Gracia itu membuat Shani tertawa kencang. Gracia memang terlalu gengsi BILANG SAJA TIDAK INGIN BERBAGI!!
"Jangan ketawa! Awas aja nanti kalo kaki aku udah sembuh aku bakalan perawatan! Aku bakal abisin semua duit kamu"Ucap Gracia
"Baiklah sayang. Silahkan perawatan uang aku gak bakalan abis kok. Tapi jangan lupa ya kasih aku-"Ucapan Shani terpotong oleh teriakan Gracia.
"SHANIII!!"Teriak Gracia
"APA SAYANG!?"Karena kaget dengan teriakan Gracia, Shani pun reflek ikut berteriak.
"Jangan berteriak!"Ucap Gracia dengan nada kesal.
"Loh. Tadi kan kamu juga berteriak. Hehe aku becanda silahkan kamu perawatan biar kulitmu tidak kasar saat aku menyentuhmu nanti!! HAHAHA" Sebenarnya Shani memang suka sekali mengerjai Gracia seperti ini. Karena bagi seorang Shani marahnya Gracia adalah salah satu kebahagiaan nya.
Setelah bercanda ria di taman tadi Shani mengajak Gracia untuk kembali masuk ke ruang rawat Gracia. Awalnya Gracia menolak untuk masuk kedalam tetapi akhirnya Gracia pasrah dengan paksaan Shani untuk masuk kedalam. Karena Gracia sendiri malas jika harus mendengarkan omelan Shani yang menurut nya itu berlebihan.
"Cii"Panggil Gracia
"Hm"Jawab Shani
"kerjaan kamu masih banyak ya? Maaf. Seharusnya kamu gak nungguin aku disini"Meskipun mereka sedang berdua tapi Shani fokus ke iPadnya. Dengan satu tangan menggenggam lembut tangan Gracia.
"Bentar ya"Jawab Shani, dia hanya memeriksa berkas yang telah dikirim oleh Shanju melalui email. Setelahnya Gracia memejamkan mata, mungkin dia akan berbicara dengan Shani. Gracia harus menghilangkan rasa trauma itu ia tidak mau karena trauma nya Shani akan semakin khawatir dan ia lupa akan dirinya sendiri.
Setelah hening 15 menit suara Shani langsung membuat Gracia membuka matanya.
"Aku kira kamu udah tidur."Ucap Shani sambil mengeratkan genggamannya.
"Belum. Aku nungguin kamu."Shani langsung tersenyum dan meletakan kepalanya di perut rata Gracia. Shani memejamkan matanya menikmati usapan tangan Gracia di kepalanya.
"Kalo kaki aku udah sembuh, Aku pengen kamu kurangin ya khawatir nya sama aku. Aku gak mau kamu cuma fokus sama aku tapi kamu lupa dengan diri kamu sendiri Ci"Ucap Gracia
Shani langsung menegakan badannya, dan menatap Gracia intens. Selama ini memang benar ia selalu khawatir berlebihan terhadap Gracia. Karena mengingat trauma Gracia yang membuatnya enggan untuk tidak protektif terhadap gadisnya itu. Bukan nya lebay Shani hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi menimpa Gracia.
"Aku gak bisa buat gak khawatir sama kamu Ge. Aku gak mau sesuatu yang buruk terjadi sama kamu"Ucap Shani
"Iya aku tau. Tapi jangan berlebihan Ci, aku gak selemah yang kamu kira. Aku masih bisa jaga diri aku sendiri"Ucap Gracia
"Oke. Kamu boleh berbuat sesuka kamu. Tapi please jangan suruh aku berhenti buat khawatir sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu Ge, aku sayang banget sama kamu"Ucap Shani dengan tatapan teduhnya.
"Iya Ci, aku juga sayang sama kamu. Tapi sekali-kali kamu perhatiin diri kamu aku juga gak mau kehilangan kamu Ci. Apalagi sampe kamu pergi"Ucap Gracia dengan nada lirih.
"Ge. Kamu ngomong apa sih. Aku janji sama kamu sampe kapan pun aku gak bakalan ninggalin kamu. Aku mana kuat sayang kalo gak ada kamu di hidup aku"Ucap Shani
"Tapi aku gak sempurna Ci. Beda sama kamu yang sempurna banget"Ucap Gracia
"Ge. Bagi aku kamu udah lebih dari kata sempurna. Aku gak akan sempurna kalo gak ada kamu. Jadi kamu jangan mikir gitu lagi ya, kekurangan kamu dan aku itu akan menjadi kelebihan jika kita berdua saling percaya dan saling melengkapi"Ucap Shani
"Hmm. Iyaa. Makasih ya Ci kamu udah mau bertahan sama aku"Ucap Gracia
"No. Aku yang harusnya bilang makasih sama kamu. Karena kamu udah buat hidup aku yang suram menjadi lebih berwarna. Makasih ya sayang"Ucap Shani
"Sama-sama. Aku mencintaimu"Gracia mengusap air matanya yang entah sejak kapan bulir itu jatuh.
Shani menatap mata indah itu, lalu ia mengusap air mata yang telah membasahi pipi kekasihnya. Shani menatap nya dengan senyuman.
"Aku sangat senang mendengarnya. Aku juga mencintaimu sayang"Ucap Shani dan Gracia langsung memeluk tubuh kekasihnya itu. Sempurna! Gracia sangat beruntung mempunyai kekasih seperti Shani.
"Sayang kamu bangettt"Setelah ucapan itu Shani menaiki bangsal Gracia dan segera memeluk erat kekasihnya itu. Jantung Shani seperti remaja yang menyatakan cinta, dia begitu senang saat Gracia mengatakan bahwa dia mencintainya, itu tandanya Gracia sudah percaya penuh terhadap dirinya.
Mereka berdua pun saling memejamkan kedua matanya dan menuju alam mimpi.
Bersambung~
------------------------------------------------------------------------
Hai readers!Up lagi yaa.. Hhe
Aku lgi rajin up nih sebelum PAS.. Karena nanti gak smpet kalo lagi ulangan.Semoga suka..
Maaf kan klo ada typo
Jangan lupa vote and comment nya yg sllu aku tnggu!Anyoeng!!
![](https://img.wattpad.com/cover/247855722-288-k65226.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Aku Dipelukmu
Fiksi PenggemarCuma cerita Fiksi jadi jangan dianggap serius! "Diriku seutuhnya, milikilah"_Gracia_ "Dirimu seutuhnya, Kucintai"_Shani_ Cast utama: 1.Shania Gracia Harlan 2.Shani Indira Natio #Greshan #Jkt48