"Terimakasih nona (Name) ini bayaran mu," seru wanita tua menyerahkan sekantung Mora pada (Name) yang tengah menata bunga.
"Ahaha Terimakasih kembali atas bayaran nya," sahut (Name) menerima kantung Mora itu dan segera menyimpan di dalam ransel nya.
"Setelah selesai menyiram bunga nona boleh langsung pergi jika memang ada pekerjaan lain,"
(Name) mengangguk mengerti menatap wanita tua yang masuk kedalam rumah nya, hembusan nafas keluar dari mulut (Name).
"Ku kira masuk ke Adventure guild bakal dapet misi gelud sama Hilicurt seperti di Game, ternyata malah dapat pekerjaan serabutan begini, haaaa~ aku jadi tak bisa sambil latihan pakai Claymore deh," gumam (Name) sedikit kecewa karena selama satu bulan ini belum pernah mendapatkan misi yang berhubungan dengan pertarungan.
Tangan (Name) yang sibuk menyirami Bunga-bunga terhenti karena dengungan di kepalanya, kacamata nya mulai memunculkan tanda-tanda bahaya. (Name) menoleh kesana-kemari mencari keberadaan Virus yang muncul.
(Name) menaruh alat berkebun nya lalu membuka layar hologram dan berteleportasi ke dekat sinyal merah. (Name) menapakan kakinya di atas rumput, kepalanya berputar karena efek Teleportasi.
Dengungan di kepalanya semakin keras menandakan Virus itu ada di sekitar, (Name) berlari kearah kerumunan Hatchling yang tengah bersiap menggiling sesuatu.
Tangan (Name) menggenggam Claymore yang di pinjamkan Diluc, Kakinya melangkah cepat dan menghantam kan Claymore besar itu tepat di atas kulit tebal Hatchling.
Seekor Hatchling menggeliat lalu lenyap begitu saja, yang lainnya pergi melarikan diri. (Name) memegangi telinganya yang terus berdengung.
"Ck Virus nya bukan di Hatchling tadi, lalu dimana?" Gumam (Name) menoleh kesana kemari.
Pupil matanya mengecil sedikit bergetar, mulutnya terbuka lebar, pandangan nya lurus menatap tubuh Npc yang terbaring di rumput, di sekelilingnya aura hitam pekat meraung keluar.
"Di-disana? Sungguh? Maksud nya Virus itu di tubuh Npc itu? Sial! Yang benar saja aku bahkan belum menemukan caranya," gerutu (Name) berlari menghampiri tubuh Npc yang tergeletak tak sadarkan diri.
"Huffft.... tenang-tenang tarik nafas, yakin kan dirimu kalau kau bisa menangani ini, mode pengendali aktifkan," gumam (Name).
Tak perlu menunggu lama waktu disekitar (Name) berhenti begitu saja, (Name) menghembuskan nafas berat, tubuhnya bisa merasakan kehilangan banyak energi.
Layar-layar hologram mulai muncul satu persatu mengelilingi (Name) saling bertumpukan.
"Ha-ha-ha ini banyak sekali, sekalian saja aku ambil foto untuk referensi belajar," oceh (Name), tangan nya bekerja cepat mencari keberadaan Virus.
Gulungan sirkuit yang kusut menghalangi pekerjaan (Name), membuatnya terpaksa harus menguraikan satu persatu, tangan nya bekerja dengan sangat hati-hati takut melakukan kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kecacatan sistem.
"Aku benar-benar terbantu dengan AI ini, padahal ini pertama kalinya untuk ku tapi tubuh ku bergerak dengan sangat fasih," ucap (Name).
Manik hitam nya mulai bercahaya seperti rembulan di gelap nya malam, melirik kesana kemari mencari keberadaan Virus.
"Ketemu kau sialan," sorak (Nama) dengan nada jengkel.
Tangan nya selesai memperbaiki jaringan yang kusut, beralih pada layar yang menampilkan mahkluk hitam yang bergerak resah karena pergerakan nya di blokade (Name).
"Baiklah hidup mu berakhir disini kawan," seru (Name) mengarahkan pedang nya pada kepala NPC.
Virus mulai mengalami Glitch dan hilang begitu saja, (Name) menghembuskan nafas lega menatap jaringan yang termakan Virus mulai perlahan-lahan memulihkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus (Genshin Impact Ff)
FanfictionKamu yang awalnya hanya ingin dapat pekerjaan malah berakhir masuk ke dalam Game sebagai AI, lika-liku kehidupan pun kamu jalani disana sebagai orang asing. Sampai akhirnya kamu bertekad untuk menghancurkan hukum dunia Teyvat dan membebaskan semuany...