✍️ Chapter 11

1.5K 248 32
                                    

"aduh aku lapar, si Dain tega-teganya gak ngasih makan dari pagi," gumam (Name) berjalan kearah dapur penginapan.

"Seperti nya paman Yanxiao sudah tidur, kalau begitu maaf paman aku pinjam dapur mu sebentar," bisik (Name).

Kakinya melangkah perlahan kearah kompor, (Name) melepas sarung tangan nya, mengeluarkan kentang dan wortel dari dalam tasnya. Tangan nya mulai bekerja mencuci bahan dan memotong nya.

"Wow aku masih punya daging, lucky," sorak kecil (Name) mulai memotong daging yang dia temukan di tas nya.

(Name) yang asik memasak tak menyadari Seseorang mengamati nya sambil bersandar di bawah tangga. Xiao mendadak terbatuk kecil suaranya membuat (Name) melompat kaget lalu menoleh kan kepalanya.

"Su-siapa? Paman Yanxiao? Verr?" Sahut (Name) menyipitkan matanya berusaha melihat seseorang yang berdiri di bawah tangga. Cahaya lampu yang remang membuat (Name) kesusahan melihat.

(Name) menaruh pisau nya lalu berjalan mendekati Xiao. (Name) kembali melompat mundur begitu menyadari Xiao yang memperhatikan nya.

Hm dia terkejut dua kali, batin Xiao sedikit terhibur dengan wajah syok (Name).

"Xi- tuan Adeptus? Maaf, apa saya menganggu anda?" Gugup (Name) menggaruk pipinya.

"Hari ini kau belum mengantar Almond Tofu ku," sahut Xiao menekuk tangan nya bersedekap dada.

"Ah, maaf Tuan saya baru pulang tadi, kalau begitu apa mau saya buatkan sekarang?" Tutur (Name).

Xiao mengangguk lalu menarik kursi dan duduk disana. (Name) bergegas kembali ke dapur melanjutkan masakannya yang tertunda.

13 menit (Name) kembali menghampiri Xiao membawa lilin dan menaruhnya di hadapan Xiao. Xiao menatap (Name) yang kembali kedalam dapur lalu datang membawa sepiring Almond Tofu.

"Nah selesai, kalau begitu saya izin kembali ke kamar," tutur (Name) tangan nya menaruh piring di hadapan Xiao.

"Temani aku makan," perintah Xiao menatap (Name) yang hendak pergi membawa makanan nya.

(Name) bergerak kikuk tak bisa membantah permintaan Xiao. (Name) menaruh piring nya di meja lalu kembali ke dapur untuk mengambil air minum.

(Name) menarik kursi di sebrang Xiao lalu bergegas duduk. Hening tanpa ada pembicaraan selain suara sendok dan piring yang beradu.

Cahaya lilin bergerak kesana-kemari, (Name) sesekali melirik Xiao yang terlihat tenang menikmati makanan nya berbeda dengan dirinya yang dilanda gugup.

"Untuk besok dan seterusnya kau bisa siapkan Almond Tofu jika sedang senggang saja," tutur Xiao menyeka noda di sudut bibirnya.

"Baiklah saya mengerti tuan Adeptus," sahut (Name) melirik Xiao yang selesai dengan makanan nya.

"Xiao," seru Xiao menyebut namanya sendiri menatap (Name) yang sedang menuangkan air untuk nya.

"Ya?" Balas (Name) bingung dengan maksud Xiao.

"Panggil aku Xiao, mulai sekarang," jelas Xiao menerima gelas yang di serahkan (Name) dan menenggak habis isinya.

"Ah, haha ba-baiklah, saya mengerti....Xiao," sahut (Name) sedikit menunduk untuk menutupi rona wajahnya.

"Tidurlah ini sudah terlalu larut untuk manusia seperti mu," seru Xiao bangun lalu menghilang ntah kemana.

"Oh dan terimakasih atas makanan mu, aku menikmati nya," Sambung Xiao kembali muncul.

(Name) menatap horor Xiao yang kembali menghilang dengan sangat cepat, dadanya berdebar karena kaget untuk kesekian kalinya.

Virus (Genshin Impact Ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang