✍️ Chapter 22

1.3K 213 16
                                    

(Name) termenung diam duduk di hadapan Raiden Shogun. Tubuhnya bergetar menahan panik, hatinya di landa gelisah.

Apa gara-gara Kuni? Dia pasti marah karena anaknya ngambek kan? Pasti itu kan? Batin (Name) kalang kabut.

Berkat informasi dari Ai, (Name) tau hubungan antara Scaramouch dan Archon Inazuma. Hubungan rumit yang akan susah di mengerti sebagian orang, hubungan yang telah terjalin ratusan tahun lamanya.

Semoga dia gak curiga karena Region nya ku pasangin benda-benda buatan ku, batin (Name). Manik hitamnya menatap takut wajah Raiden Shogun yang terlihat tenang.

"Aku sudah dengar tentang jasa mu yang telah menemukan para Miko," tutur Raiden Shogun. (Name) tersentak lalu duduk tegap.

"Maaf karena mengganggu waktu festival mu," sambung Raiden Shogun.

"Ah tidak-tidak yang mulia. Saya juga tidak begitu sibuk dengan festival," sahut (Name) menggeleng kan kepalanya.

"Nona Kojou bilang pada ku, bahwa nona (Name) menolak bayaran yang harusnya di terima," tutur Raiden Shogun. Tangannya melambai memanggil seseorang.

"Berkat bantuan mu, kami bisa melangsungkan Ritual seperti seharusnya. Maka dari itu Aku ingin memberikan Catalys ini pada nona (Name) sebagai bayaran atas jasa nona," lanjut Raiden Shogun mengangkat sebuah Catalys dominan ungu cerah dari dalam kotak kaca yang di bawa pelayan nya.

"Yang mulia astaga, tidak-tidak saya tak bisa menerima ini," Tolak (Name) melambaikan tangannya.

"Ini perintah dari ku nona (Name), aku tak ingin terus terjerat dalam hubungan balas budi," tegas Raiden Shogun menyerahkan Catalys itu pada (Name) yang termenung syok.

Ta-tapi kan Miko itu hilang gara-gara aku disini, masa iya aku harus bilang. Tidak-tidak kalau aku bilang mustahil aku keluar dari sini bersama nyawa ku, batin (Name). Tangannya dengan ragu menerima Catalys itu lalu tersenyum kikuk.

"Ba-baiklah Terimakasih yang mulia," cicit (Name).

"Hanya itu yang ingin ku sampaikan. Kau boleh kembali menikmati festival," ujar Raiden Shogun.

(Name) bangun lalu membungkuk hormat. Kakinya melangkah seperti robot keluar dari ruangan Raiden Shogun.

(Name) berdiri mematung di depan pintu keluar. Nyawanya baru saja terbang lewat mulutnya. Tangannya masih menggenggam Catalys tadi.

"(Name)! Astaga....(Name) bertahan," seru panik Heizou berusaha mengembalikan kesadaran (Name).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

(Name) duduk termenung, punggungnya bersandar pada batang pohon sakura. Mulutnya sibuk mengunyah Katsu sandwich.

"Hari ini pun dia tak datang ya," gumam (Name) merasa hampa karena tak mendengar suara cacian Scaramouch.

Manik hitamnya melirik Catalys yang masih senantiasa di pegang. Sederet informasi muncul menutupi penglihatan (Name).

"Kagura's Verity....heee~ kalau di dalam game, ini senjata nya Yae Miko toh. Ya terlihat cocok sih, apa aku kasih dia aja ya," pikir (Name) sambil mengunyah makanannya.

"Tidak-tidak itu ide buruk, kemungkinan besar dia akan mengadu pada Raiden Shogun lalu kepala ku akan terpotong," gumam (Name) menggeleng kan kepalanya. Manik hitamnya menatap lurus matahari yang tenggelam.

"Haaaa....apa Archon Elektro itu tak tahu ya kalau aku tak bisa pakai elemen. Ntah akan berguna atau tidak Catalys ini, tapi rasanya ini cocok untuk aku menemani Venti bernyanyi di kota," oceh (Name). Catalys itu menghilang dan tersimpan di inventory senjata milik (Name).

Virus (Genshin Impact Ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang