✍️ Epilog

1.8K 198 33
                                    

"Walau sudah berlalu cukup lama, aku tetap sebal jika mengingat nya. Kau tahu betapa panik nya aku saat hanya aku yang mengingat mu? Aku hampir saja mati karena Glitch gara-gara ulah mu.

Aku masih tak mengerti dengan tujuan mu sampai detik ini, kenapa kau harus menghapus ingatan mereka? Padahal kau bisa ikut hidup bahagia bersama kami seperti dulu. Yah apapun alasan mu aku hanya ingin melaporkan hal ini.

Semenjak rantai yang mengikat kami terlepas, kami benar-benar hidup dengan kebebasan mutlak. Sekarang dibawah perlindungan mu, kami tak perlu lagi takut akan alur cerita.

Lalu sampai detik ini aku masih takjub dengan kemampuan mu (Name). Kau berhasil membangkitkan karakter yang di nyatakan tewas dalam cerita, walau tak semuanya, tapi ini tetap sebuah keajaiban. Aku yakin bahkan Administrator lama, tak mampu melakukan nya.


Semua orang turut bahagia lalu mulai membangun sebuah patung tanpa wajah untuk berterima kasih pada mu. Kau bisa datang ke Guyun Stone Forest jika ingin melihatnya.

Selama ini aku menyadari sebuah keanehan mereka ingat tentang pengorbanan mu dan kejadian saat dunia ini hampir hancur, namun mereka hanya bisa mengingat hal itu. Tidak dengan rupa, bentuk, dan nama mu bahkan para karakter yang kau bangkitkan hanya tau tentang Administrator, bukan (Name).

Apa ini salah satu ulah mu juga?

Oh lalu Terkadang ada beberapa karakter yang datang padaku, sekedar konsultasi tentang mimpi rabun yang selalu mereka alami. Aku yakin itu memori mereka yang berusaha terlepas dari segel mu, kau harus bersiap jika ternyata perasaan mereka lebih kuat dari pada segel mu.

Banyak perubahan yang terjadi di tempat ini berkat dirimu, bahkan perubahan ini sangat berdampak pada karakter terutama Wanderer dan Venti, tak ada lagi senyum palsu di wajah mereka, kini senyum tak pernah luntur dari bibir mereka.

Ah, aku yakin kau juga tahu hal ini. Kau pasti melihat semuanya dari atas sana kan?

Hei (Name), aku merindukanmu. Turunlah sebentar, aku ingin menghabiskan waktu bersama mu. Memangnya kau tak ingin melihat mereka secara langsung?

Datang lah ke Windrise, kau tentu ingat tempat kita pertama kali kenal bukan? Aku akan selalu menunggumu disana jika kau memang berniat datang.

Hanya itu yang ingin ku sampaikan pada mu untuk saat ini, terimakasih karena telah mengabariku. Ku harap kebahagiaan selalu datang pada mu, yang mulia Administrator."

"Tertanda Paimon," ucap gadis kecil bersurasi putih, tangan mungil nya bergerak melipat kertas yang baru dia baca.

"Sudah bacanya?" Tanya (Name) menatap anak kecil yang duduk di pangkuan nya.

"Sudah! Cuman itu aja," sahut gadis kecil itu menyerahkan kertas yang dia pegang pada wanita muda yang berdiri di samping (Name).

"Terimakasih Sinna," tutur lembut (Name) mengecup pipi putrinya.

"Ran juga mau Cium!" Sorak anak laki-laki dengan Surai hijau gelap, kaki pendeknya melangkah kearah (Name).

(Name) terkekeh geli, lalu mencium pipi putra nya, lalu sedikit mengacak-acak Surai hijau gelap itu.

"Sudah-sudah sana pergi, jangan ganggu mommy kalian," usir wanita muda sambil mengibaskan Surai biru nya.

Manik merah nya beradu pandang dengan kedua anak kecil itu, perempatan imajiner muncul di dahi nya saat anak-anak itu menjulurkan lidah kearah nya.

Virus (Genshin Impact Ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang