(Name) melangkah mengekori Tighnari naik keatas sebuah rumah pohon, didepannya seorang gadis bersurai hijau melambaikan tangan.
"Master Tighnari selamat datang!" Sambut Collie menghampiri Tighnari.
"Ya Collie, Aku pulang. Bagaimana dengan patroli mu hari ini?" Tanya Tighnari.
"Hehe lancar kok, oh! Ada surat dari Akademiya untuk master Tighnari. Baru datang tadi," sahut Collie menyerahkan selembar surat dengan sebuah cap diatas nya.
"Baiklah aku akan periksa ini. Tolong temani nona (Name) dulu," pinta Tighnari menerima surat itu.
Manik ungu Collie bergulir melirik (Name) yang sedari tadi berdiri di belakang Tighnari.
"Ah! Nona yang waktu itu, maaf aku tak menyadari kehadiran mu," seru Collie membungkuk merasa bersalah.
"Santai saja nona. Lalu terimakasih atas bantuannya tempo hari. Saya (Name), nona bisa panggil (Name) saja," tutur lembut (Name) memperkenalkan diri nya.
"A-aku Collie senang berkenalan dengan nona (Name)," sahut Collie membungkuk.
"(Name) saja nona tak perlu formal," pinta (Name).
"Ka-kalau begitu, (Name) juga panggil Collie saja," sahut Collie tertawa canggung.
"Baiklah Collie, mari kita akrab untuk kedepannya," tutur lembut (Name).
"Tentu! Apa (Name) mau ikut makan malam bersama?" Tawar Collie.
"Boleh, kalau tak merepotkan mu," ucap (Name) tersenyum lembut.
"Tentu tidak! Aku justru senang sekali jika ada banyak orang yang makan masakan ku. Kalau begitu aku masak dulu ya (Name)," tutur Collie hendak melangkah pergi.
"Apa aku boleh bantu?" Tawar (Name). Collie mengangguk riang.
Mereka berjalan beriringan kearah dapur lalu mulai memasak. Tangan (Name) lincah memotong berbagai sayuran, sesekali (Name) tertawa mendengar cerita Collie.
"Ehh jadi (Name) dari Mondstadt?" Tanya Collie, Manik ungunya berbinar takjub. (Name) mengangguk mengiyakan.
"Hehe aku juga pernah kesana dulu. Dan punya teman juga! Dia seorang Outrider yang hebat," seru penuh semangat Collie.
"Outrider hebat.....apa yang kamu maksud itu gadis serba merah bernama Amber?" Tanya (Name) memastikan.
"Benar! (Name) kenal Amber juga?" Sahut antusias Collie tangan nya berhenti mengaduk panci sup.
"Ahaha begitu lah. Dia yang mengajarkan ku menggunakan Wind glider dulu," tutur (Name). Tangannya berganti mengaduk sup.
"Waaahh....Amber hebat kan! Hehe~ aku juga pernah terbang bersama nya dulu. Dia mengajak ku jalan-jalan dan menikmati festival, dia sangat menyenangkan," jelas Collie berbinar senang.
"Berbeda dengan ku yang membosankan ini," sambung nya tersenyum kecut. Sorot matanya menyendu.
"Kata siapa? Kamu sama menyenangkan nya dengan Amber. Lihat kita baru bertemu tapi sudah mengobrol terus dari tadi, percayalah kau itu tak membosankan Collie," sahut (Name) memindahkan sup kedalam mangkuk.
"Sungguh?" Tanya Collie memastikan. (Name) mengangguk mantap.
"Hehe~ syukurlah kalau (Name) tak merasa bosan dengan ku," tutur Collie menggaruk pipinya malu-malu.
Mereka mulai sibuk menata makanan yang telah siap. (Name) mendengarkan dengan tenang segala ocehan Collie tentang Amber, layaknya seorang FansGirl yang tengah membicarakan Idol nya.
"Kau fans beratnya Amber ya ahaha," tawa (Name) menatap wajah malu-malu Collie.
"Apa kau tak ada niatan mau bertemu dengannya? Kalau mau aku bisa membawa mu ke Mondstadt," usul (Name).
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus (Genshin Impact Ff)
FanfictionKamu yang awalnya hanya ingin dapat pekerjaan malah berakhir masuk ke dalam Game sebagai AI, lika-liku kehidupan pun kamu jalani disana sebagai orang asing. Sampai akhirnya kamu bertekad untuk menghancurkan hukum dunia Teyvat dan membebaskan semuany...