✍️Chapter 05

2.1K 308 65
                                    

"Ha-ha-ha aku sungguh harus loncat dari atas sini?" Seru (Name) ragu, kepalanya menatap ke bawah.

"Tentu (Name)! Tak perlu takut aku akan mengikuti mu dari belakang!" Seru Amber sibuk memasang kan wind glider di punggung (Name).

(Name) berdiri gugup, kini dirinya dan Amber tengah berdiri di atas tangan patung Archon Anemo hendak meluncur kebawah.

Aku gak bakal mati kan?, Batin (Name) menatap horor dasar yang sangat jauh dan tinggi dari tempat nya berdiri.

"Yosh! Udah (Name)! Ayo cepat, bukanya kau mau belajar?" Seru Amber mengenakan kacamata nya.

"Kau sudah memasang sayap ini dengan benar kan?" Tanya (Name) lagi berusaha memastikan keamanannya.

"Astaga kau tak percaya pada ku (Name)? Aku ini Outrider terhebat di Mondstadt loh!" Seru Amber wajahnya terlihat masam.

"Ahaha baik-baik aku percaya," seru (Name).

(Name) memejamkan matanya lalu menghembuskan nafas gugup, kakinya bersiap melompat.

"Archon manapun selamat kan aku kalau sayap ini tak berguna!" Teriak (Name) bersamaan dengan dirinya yang melompat terjun.

(Name) menjerit tertahan merasakan sesuatu terbuka di punggung nya, sayap itu membawa (Name) meluncur mengikuti arah angin.

"Waaaaaa! Ini benar-benar seru sekali! Ahahahaha," tawa (Name) menikmati sesi terbang nya.

"Benar kan kubilang? Hati-hati (Name)! Coba hindari para burung!" Seru Amber terbang di belakang (Name).

(Name) meliuk kesana kemari, mencoba menyesuaikan arah angin sambil menghindari para burung. (Name) yang asik menatap pemandangan tak menyadari peringatan yang di berikan kacamata nya.

Sekumpulan burung menabrak telak (Name), merobek salah satu bagian sayap nya.

"Astaga- AAAAAAAAAAA AKU GAK MAU MATI HELP!!!!!" Teriak (Name) panik karena terjun bebas ke bawah.

Sesiur angin menahan tubuh (Name) membawanya terjun kebawah dengan sangat mulus.

"Yosh, aku mendengar permohonan mu pengembara," seru Venti menangkap tubuh (Name).

(Name) terengah-engah memeriksa tubuhnya lalu menoleh menatap Venti yang tersenyum dengan wajah sendu.

"Ve-venti?" Seru (Name) menatap gugup Venti yang masih tersenyum sambil menurunkan tubuhnya.

"Kau baik-baik saja (Name)!?" Seru panik Amber turun dan memutar-mutar tubuh (Name).

"A-aku baik-baik saja Amber jadi hentikan, aku mulai mual," seru (Name) pusing karena Amber memeriksa tubuhnya dengan kasar.

"Ya Barbatos, jantung ku hampir copot melihat kau di tabrak burung sebanyak itu," keluh Amber menghembuskan nafas lega lalu menoleh menatap Venti yang hendak pergi.

"Venti terimakasih ya!" Seru Amber melambaikan tangan nya.

Ah, aku lupa minta maaf pada Venti, batin (Name).

"Ve-venti tunggu! Amber aku akan menemui mu lagi nanti, akan ku perbaiki sayap ini!" Seru (Name) melambaikan tangan lalu mengejar Venti meninggalkan Amber yang berdiri mematung.

(Name) berusaha mengejar Venti yang semakin cepat melangkah seolah menghindari nya, beberapa kali (Name) tersandung karena tak memperhatikan langkahnya.

"Venti! Hei Venti! Astaga dia mendengar ku tidak sih!?" Keluh (Name) berlari mengejar Venti.

(Name) mempercepat langkah nya lalu menarik lengan Venti membuat nya berhenti dan menoleh menatap (Name) yang terengah-engah sambil menyeka peluh nya.

Virus (Genshin Impact Ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang