"jadi Lumine apa kau bisa mengajarkan ku menggunakan senjata? Apa saja terserah mu, kalau bisa aku ingin menguasai semua senjata," seru (Name) menatap Lumine yang sedang membersihkan pedang nya.
"Aku hanya bisa menggunakan pedang, kalau kau ingin mempelajari yang lain aku akan mengenalkan mu pada teman-teman ku," seru Lumine menaruh pedang nya.
"Baiklah berarti hari ini aku akan belajar cara menggunakan pedang! Semalam aku sudah baca beberapa teknik ber-pedang hanya tinggal mempraktekkan nya! Mohon bantuannya Master!" Seru (Name) berpose hormat pada Lumine.
Lumine terkekeh kecil lalu berjalan ke tumpukan pedang koleksi nya, beberapa signature yang (Name) kenal ada disana.
"Karena ini masih latihan kita pakai bilah kayu ini dulu," seru Lumine melempar sebilah kayu pada (Name).
(Name) menangkap nya lalu mengayunkan kesana kemari untuk mengukur berat kayu itu.
(Name) yang masih sibuk memperhatikan kayu itu tak menyadari Lumine yang maju menyerang nya, tubuh (Name) bergerak sendiri menangkis serangan Lumine.
"Waw refleks mu cepat juga (Name), kau tak ingin melepas jubah mu dulu?" Seru Lumine mundur memberi ruang untuk (Name).
Ta-tadi itu tubuh ku bergerak sendiri? Batin (Name) menatap takjub tubuhnya.
(Name) menaruh kayu nya lalu membuka jubah putih nya, menaruh nya di atas kursi, (Name) meregangkan badan nya lalu mengeratkan sarung tangan milik nya.
Lumine lagi-lagi maju menyerang saat (Name) hendak meraih kayu nya, dan lagi-lagi tubuh (Name) bergerak sendiri menghindar dan melompat mundur.
Waw, batin (Name). Gemuruh semangat memuncak di hatinya, manik hitam nya menatap tajam Lumine yang tersenyum bersiap menyerang.
Kali ini (Name) maju melaraskan pergerakan yang di kordinasi kan kacamata nya, meliuk kesana kemari.
Suara kayu yang beradu memenuhi tempat latihan, Lumine tersenyum puas melihat pergerakan (Name) lalu melompat mundur.
"Kau bohong ya (Name)? Jelas-jelas semua gerakan mu penuh pengalaman begitu," seru Lumine mengatur nafas nya.
"Ntahlah, tubuh ku bergerak sendiri mungkin sisa-sisa ingatan lama ku," seru (Name).
"Haha mungkin kau dulu seorang ksatria hebat, rasanya sudah lama tak latihan begini, baiklah aku tak akan segan-segan ya (Name)," seru Lumine melesat maju.
(Name) mati-matian menahan serangan Lumine, tubuhnya sekeras mungkin berusaha mendorong Lumine.
"Heh aku juga tak akan segan-segan," seru (Name) tersenyum berhasil mendorong tubuh Lumine.
Lumine maju melakukan 3 serangan beruntun, (Name) terus menghindari serangan Lumine, lalu maju menyerang mengincar beberapa bagian yang di sarankan kacamata nya.
Lumine yang dengan cepat membaca pergerakan (Name) menangkis serangan (Name) lalu mengeratkan pegangannya pada kayu dan maju menyerang celah pegangan (Name).
Kayu yang (Name) pegang terlepas, melayang dan jatuh tak jauh dari posisinya.
Seolah tak memberi kesempatan Lumine maju menyerang, dengan tangan kosong (Name) menangkis serangan Lumine, terus mundur sampai mendekati bilah kayu nya.
(Name) melakukan back handspring lalu meraih bilah kayunya, nafas nya terengah-engah karena melakukan gerakan tadi.
"Waaaa (Name) yang tadi itu keren sekali," seru Lumine ikut mengatur nafasnya.
"Terima kasih pujian nya Master, tapi sebaiknya jangan mengobrol jika sedang bertarung," seru (Name) melesat maju menyerang.
Lumine menepis serangan (Name). (Name) segera melancarkan 2 serangan beruntun membuat Lumine terus menangkis mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus (Genshin Impact Ff)
FanficKamu yang awalnya hanya ingin dapat pekerjaan malah berakhir masuk ke dalam Game sebagai AI, lika-liku kehidupan pun kamu jalani disana sebagai orang asing. Sampai akhirnya kamu bertekad untuk menghancurkan hukum dunia Teyvat dan membebaskan semuany...