✍️ Chapter 18

1.2K 231 14
                                    

"Maaf membuat kalian menunggu lama," tutur lembut (Name) duduk di antara Sara dan Kokomi.

"Tak masalah nona (Name)," sahut Kokomi.

"Apa istirahat mu cukup? Kalau belum kita bisa menundanya," Tanya Ayato menginstruksikan Thoma untuk menuangkan Teh.

"Tidak-tidak, istirahat nya sudah lebih dari cukup kita bisa mulai rapat nya. Pasti ada yang ingin kalian tanya pada ku kan?" Tolak (Name) menyeruput Teh miliknya.

Mereka serentak mengangguk lalu saling melempar pandangan dan mulai menatap serius kearah (Name).

"Nona (Name), apa kau mau jelaskan bagaimana caranya bisa menemukan para Miko?" Tanya Ayato.

"Kalau aku jawab tidak apa kalian akan berhenti bertanya?" Sahut (Name) menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

"Iya, kami akan menggunakan cara lain untuk menyelidiki nona (Name) dengan segala yang kami punya," tutur Kojou sara. Manik jingga pucatnya menatap tegas manik hitam (Name).

"Haaa....jelas itu akan merepotkan ku. Baiklah tolong dengar kan baik-baik, aku lumayan malas jika harus mengulang penjelasan ku," sahut (Name) menaruh gelas Teh nya.

Ayato dan yang lain mengangguk tegas, bersiap mendengar kan kalimat yang akan (Name) ucapkan.

"Kalian sudah kenal pengembara Lumine kan? Jelas kalian pasti kenal karena dari yang ku dengar dia yang menolong kalian saat dekrit perburuan Vision kan?" Tanya (Name) yang di balas anggukan serentak.

"Aku ini sama seperti dia. Sama-sama dari dunia luar, yang membedakan aku tak bisa pakai Vision atau lebih tepatnya Vision dan Elemen tak beresonansi dengan ku," Sambung (Name).

"Boleh aku pinjam Vision mu Thoma?" Pinta (Name) mengadah kan tangan nya kearah Thoma. Thoma mengangguk melepaskan Vision nya dari aksesoris baju nya.

"Terimakasih," tutur (Name) menggenggam Vision Thoma.

"Lihat. Benda ini langsung mati jika di tangan ku," jelas (Name) menunjukkan Cahaya merah Vision Pyro Thoma yang padam.

"Lalu akan kembali hidup jika di pegang Thoma," sambung nya kembali menyerahkan Vision Pyro itu pada pemilik nya. Vision itu kembali menyala terang memancarkan elemen Api setelah di genggaman Thoma.

"Jadi karena aku bukan dari Teyvat, hukum Teyvat tak berlaku pada ku dan sihir mahkluk itu tak berkesan pada ku. Aku juga tak tahu jenis mahkluk hidup apa sosok yang menculik ku dan para Miko. Yang jelas itu tak terlihat seperti monster karena terlalu lemah untuk di katakan sebagai monster," tutur (Name) menjelaskan segala skenario yang telah dia susun.

"Tak ada hal khusus untuk mengalahkan nya. Aku hanya di bawa ketempat dimana para Miko di kurung, lalu dia mulai menyerang ku dengan sihir-sihir nya. Karena itu tak berpengaruh pada ku, dia ketakutan lalu mau melarikan diri dan yaa....aku langsung menghabisi nya dengan senjata yang ku bawa sebelum dia pergi. Itu saja," sambung (Name) mengakhiri penjelasannya.

"Pantas saja hanya kau yang bisa menemukan mereka, sekarang jadi terdengar masuk akal," sahut Kojou sara.

"Bagaimana caranya kau bisa kesini (Name)? Apa kau punya tujuan seperti Lumine?" Tanya Ayato sorot matanya terlihat waspada.

"Aku tak sengaja terlempar kesini. Lebih tepatnya aku ini terdampar, aku kehilangan beberapa ingatan ku. Ingatan terakhir ku, aku sedang mencari pekerjaan untuk adik ku dan yah seperti nya ada peperangan yang terjadi, aku tak begitu bisa mengingat jelas," sahut (Name) berakting memegangi kepalanya.

"Pasti sulit untuk mu ya (Name). Terdampar di tempat asing, tanpa tau apa yang harus kau lakukan untuk kembali," tutur Kokomi menunduk lesu.

"Ya aku tak peduli juga, lagian aku ini tak akan bisa kembali. Kalau pun bisa, aku yakin seluruh keluarga ku sudah melupakan ku, karena mungkin mereka beranggapan aku telah mati," lirih (Name) menatap sendu gelas Teh nya.

Virus (Genshin Impact Ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang