"Irus apa kau tak merasa aneh?" Tanya (Name) menatap Irus.
"Tidak. Kalau yang kau maksud aneh karena Administrator belum bertindak semenjak kejadian itu aku juga tak tahu," sahut Irus menatap layar yang menampilkan cuplikan lanjutan Maintenance.
3 hari telah berlalu semenjak kejadian itu. Irus sudah kembali normal bahkan seperti nya dia berhasil menghapus ingatan buruknya, kemarin Maintenance kembali di lakukan melanjutkan perjalanan terakhir Lumine di Sumeru.
"Aku ambil camilan dulu," tutur (Name) bangun menuju lemari persediaan yang sengaja dia siapkan diruang bawah tanah.
Tangan (Name) sibuk mengeluarkan beberapa kue kering, manik hitam nya melirik Irus yang bersorak begitu melihat Tighnari. Sesekali Irus berseru memaki seorang Fatui yang tengah adu mulut dengan Tighnari.
(Name) terkekeh geli, nafas berhembus dari mulutnya. Bersyukur karena Irus sudah baik-baik saja, ini semua berkat Tighnari.
"Ayo anjing hijau pukul kepala orang-orang itu!" Sorak Irus heboh sendiri melihat Tighnari bergelut dengan beberapa Fatui.
(Name) kembali mendekati Irus sambil membawa piring berisi kue kering lalu duduk di kursi kerjanya. (Name) mulai fokus menonton Scaramouch yang tengah beraksi mengompori Lumine.
"(Name)! (Name)! Anjing hijau kesetrum, pelakunya si sialan ungu itu! Ayo kita kesana (Name), nanti dia mati," pekik Irus.
"Irus berisik, astaga aku di samping mu. Kita tak bisa kesana bodoh, tunggu selesai," sahut (Name) menutup telinga nya yang berdengung.
"Lihat dia baik-baik saja. Tenang lah," tutur (Name) menatap Tighnari yang duduk di atas robot kotak.
"Itu dia kesakitan bodoh! Kau buta ya," omel Irus menunjuk layar.
"Ya ampun kau jadi galak begini kalau udah berurusan sama Tighnari," dumal (Name) menatap syok Irus yang bersungut-sungut.
(Name) mendengus kesal lalu menatap layar mengabaikan omelan Irus yang merengek minta kesana. Perempatan imajiner muncul di dahi (Name) karena suara riuh Irus.
"(Name) kau dirumah?" Panggil se-seorang dari lantai atas. Irus menutup mulutnya menatap (Name) yang mengisyaratkan untuk diam.
Layar hologram muncul menunjukkan Venti yang tengah celingak-celinguk mencari keberadaan (Name) lalu pergi begitu saja.
"Kau sih berisik! Lihat itu hampir ketahuan kan," omel (Name) mengetuk layar Hologram milik Irus.
Irus diam mempoutkan bibirnya lalu fokus menatap layar. (Name) menghembuskan nafasnya berusaha menetralkan emosi, manik hitamnya ikut menonton interaksi Lumine yang tengah berdiskusi.
Hampir 1 jam berlalu, kedua insan ini masih asik menonton. (Name) mengigit selimut, tegang dengan pertempuran yang tengah di lakukan Lumine dan Scaramouch.
"Boleh juga robot nya itu. Nanti suruh bawa kesini (Name), mau ku bongkar," gumam Irus.
"Sembarangan memangnya itu punya mu," sahut (Name). Manik hitamnya menatap penuh Khawatir Scaramouch yang mulai mengalami kekalahan.
"Tak perlu sedih (Name). Toh dia yang kepengen begitu," tutur Irus ikut merasakan nyeri didada nya.
"Dia itu salah paham. Dia kira yang mulai Raiden membuang nya, padahal gak gituh. Tangan ku gatel sekali ingin memukul kepalanya dan menjelaskan segala nya," sahut (Name) memeluk kedua lututnya.
"Sudahlah (Name). Selama mereka masih terikat alur cerita mereka tak akan pernah mengerti mau kau jelaskan bagaimana pun," keluh Irus.
Tubuh (Name) tersentak kaget melihat Scaramouch jatuh dari robot nya. Tangannya mencengkram kuat pegangan kursi. Gemuruh emosi naik sampai ke kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus (Genshin Impact Ff)
FanfictionKamu yang awalnya hanya ingin dapat pekerjaan malah berakhir masuk ke dalam Game sebagai AI, lika-liku kehidupan pun kamu jalani disana sebagai orang asing. Sampai akhirnya kamu bertekad untuk menghancurkan hukum dunia Teyvat dan membebaskan semuany...