"Jangan salah kan aku karena kematian mu. Ini salah mu karena berusaha ikut campur peraturan Administrator," tutur sosok itu melangkah maju mendekati (Name).
Tangan nya terangkat menggenggam sesuatu. Manik hitam (Name) terbelak menyadari alat yang tengah di pegang sosok itu.
"Perlu ku akui bahwa ciptaan mu ini sangat hebat dan berguna. Namun apa kau tau kalau alat mu ini berbahaya bagi semua karakter di dunia ini," ucap sosok itu.
"Ingin membebaskan? Hah omong kosong. Mereka semua ada karena peraturan Administrator, lalu kau orang luar dengan pikiran naif mu ingin membebaskan mereka? Lucu sekali," cibir sosok itu tangan nya bergerak menghancurkan alat ciptaan (Name).
Sosok itu melangkah mendekati (Name), tangan nya yang lain mengeluarkan sebuah suntikan lalu menancap kan nya di bahu (Name). (Name) mengerang merasakan kebas di bahu kanannya.
"Semua hal di dunia ini milik Administrator. Termasuk hidup mu, jadi jangan coba-coba kau campuri urusan miliknya dengan pikiran naif mu," bisik sosok itu di telinga (Name) tangan nya menekan suntikan itu agar cairan didalamnya masuk kedalam tubuh (Name).
Tubuh (Name) menegang, dada nya berdebar kencang. Telinga nya terasa sakit begitu juga kepalanya. (Name) mati-matian mempertahankan kesadaran nya.
Irus? Irus!? Astaga aku tak merasakan hawa kesadarannya. Irus bertahan lah, batin (Name) panik.
Sosok itu menjauh. Dari balik topeng nya, dia tersenyum penuh kemenangan melihat (Name) mengalami Glitch. Suara gemersik mengalihkan perhatian nya, (Name) ikut menoleh kearah semak-semak.
Irus bertahan lah. Kumohon.... aku masih membutuhkan mu, batin (Name) memohon. Tangan nya memunculkan Catalys hadiah Raiden Shogun, manik hitamnya melirik sosok itu yang pergi menjauh kearah semak-semak hendak memeriksa suara gemersik tadi.
Seekor tupai muncul dari balik semak-semak, berlari menjauh. Sosok itu bernafas lega lalu membalikkan badannya kearah (Name), sebuah Catalys melayang kearahnya tepat mengenai wajahnya, topengnya retak karena hantaman keras Catalys.
"Rasakan itu sialan! Akhirnya berguna juga Catalys itu," sorak (Name) merobek paksa bahu nya yang tertancap anak panah. Sosok itu terjatuh sibuk mengerang kesakitan, (Name) buru-buru mencabut semua anak panah di tubuhnya mengabaikan rasa sakit yang tertinggal.
Kaki nya berhasil mendarat di atas tanah, (Name) segera berlari pergi meninggalkan sosok yang mulai bangun bersama amarah nya.
"Kurang ajar! Berhenti disana pemberontak," pekik sosok itu meraih busur panah nya lalu mengejar (Name).
"Irus! Irus sadarlah!" Panggil (Name) pada Irus yang tak kunjung menjawab. Kakinya terus berlari sekuat tenaga kearah Chasm.
"Ck, dia keras kepala sekali. Siapapun muncul lah," ringis (Name) sampai di perbatasan Chasm. Manik hitamnya menangkap sosok pria pendek yang sangat dia kenali, langkah nya semakin cepat.
"Xiao! Shoooo," panggil (Name) pada Xiao yang tengah berjalan-jalan.
Xiao menoleh merasa terpanggil, manik kuning nya bergetar melihat (Name) berlari kearahnya. (Name) terengah-engah melompat memeluk Xiao. Xiao mati-matian menahan keseimbangan agar tak terjatuh.
"(Name)!? Hei ada apa? Siapa yang melakukan ini pada mu?" Tanya nya dengan nada marah melihat tubuh (Name) penuh luka.
"Nanti saja. Ayo kita pulang," pinta (Name) menggenggam kedua bahu Xiao.
"Tidak (Name). Katakan padaku siapa? Akan ku bunuh sekarang juga," tolak Xiao.
"Xiao! Kita pulang sekarang! Kumohon ayo kita pulang," bentak (Name). Xiao terbelak syok, Xiao menghembuskan nafas gusar lalu menggendong (Name) dan berteleportasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus (Genshin Impact Ff)
FanficKamu yang awalnya hanya ingin dapat pekerjaan malah berakhir masuk ke dalam Game sebagai AI, lika-liku kehidupan pun kamu jalani disana sebagai orang asing. Sampai akhirnya kamu bertekad untuk menghancurkan hukum dunia Teyvat dan membebaskan semuany...